apahabar.com, BANJARMASIN – Pasca-wafatnya sang petahana Nadjmi Adhani, konstelasi politik di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Banjarbaru 2020 mendatang berubah sangat drastis.
Bahkan, Partai Gerindra Kalsel secara resmi telah menarik dukungan terhadap pasangan Nadjmi-Jaya.
Kemudian, mengalihkan kepada putera mantan Gubernur Kalsel, Aditya Mufti Ariffin dan Ketua DPC Partai Gerindra Banjarbaru, Syahriani.
Teranyar, Partai Amanat Nasional (PAN) sudah resmi mendukung pasangan Martinus-Darmawan Jaya di Pilwali Banjarbaru.
Martinus sendiri merupakan pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel era Gubernur Rudi Arifin.
“Iya, betul,” ucap Ketua DPW PAN Kalsel, H. Muhidin, Sabtu (22/8) siang.
Dukungan tersebut semakin memantapkan koalisi PAN – Nasdem untuk memuluskan langkah Martinus – Jaya di Pilwali Banjarbaru 2020 nanti.
Sejauh ini PAN sendiri memperoleh 2 kursi dan Nasdem 4 kursi di DPRD Kota Banjarbaru. Sehingga, 6 kursi parlemen tersebut sudah mampu mengusung pasangan Martinus – Jaya.
“PAN bersama Nasdem sudah cukup,” pungkas Muhidin.
Sebelumnya, Pilwali Banjarbaru diprediksi akan melahirkan 3 poros. Selain PAN – Nasdem, ada pula koalisi Partai Gerindra-PPP yang semakin mantap mengusung Aditya Mufti Ariffin-Syahriani di Pilwali Banjarbaru.
Gerindra memiliki 6 kursi dan PPP 4 kursi di DPRD Banjarbaru. Selain itu, koalisi gendut antara Golkar, PKB, dan PKS akan terjadi di Pilwali Banjarbaru.
Tiga partai besar ini akan mengusung Gusti Iskandar Sukma Alamsyah-AR Iwansyah. Di mana, Golkar 5 suara, PKB 3 suara dan PKS 2 suara di DPRD Banjarbaru.
Editor: Syarif