apahabar.com, MARABAHAN – Seiring penurunan kasus konfirmasi positif, Barito Kuala menutup sementara Mess KTM Marabahan per 1 Oktober 2020.
Setidaknya dalam satu bulan ke belakang, tidak seorang pun pasien yang ditempatkan di karantina khusus tersebut.
“Setelah berkoordinasi dengan Bupati dan Sekretaris Daerah, Mess KTM ditutup sementara untuk merasionalkan operasional,” papar Kepala Dinas Kesehatan Batola, dr Azizah Sri Widari, Rabu (30/9).
Mess KTM difungsikan sejak 22 Mei 2020. Semula dijadikan tempat penampungan Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG).
Namun fasilitas yang dikelola Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Batola ini sempat digunakan untuk menampung pasien, seiring peningkatan kasus positif.
Karena ditutup sementara, semua fasilitas dan sarana penunjang tetap ditempatkan di Mess KTM. Hal tersebut mengantisipasi kemungkinan tambahan kasus konfirmasi.
“Tentu kami berharap tidak terjadi lagi lonjakan kasus. Justru kami berharap positivity rate maupun kasus aktif semakin menurun,” harap Azizah.
Mengikuti penutupan sementara, 13 tenaga kesehatan yang bertugas di Mess KTM juga dirumahkan. Semuanya berstatus tenaga kontrak.
“Semula mereka dikontrak selama tiga bulan dengan opsi perpanjangan sesuai kebutuhan. Namun sejak 30 Oktober, kontrak tidak diperpanjang lagi,” jelas Azizah.
“Kalau seandainya Mess KTM dibuka kembali, mereka diprioritaskan untuk dipanggil kembali,” imbuhnya.
Di sisi lain, SKB Batola masih berfungsi sebagai karantina. Namun seiring penurunan kasus konfirmasi, tersisa 4 pasien yang masih dirawat.