apahabar.com, JAKARTA – Hari ini, Minggu (27/9), jumlah kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 3.874 orang.
Praktis, hingga saat ini sudah ada 275.213 kasus Covid-19 yang tercatat di tanah air.
Dari jumlah itu, 203.014 orang dinyatakan sembuh, dan 10.386 orang meninggal dunia.
Data tersebut dihimpun Kementerian Kesehatan per pukul 12.00, seperti dilansir CNN Indonesia.
Kemenkes mencatat pasien sembuh hari ini bertambah 3.611 orang. Sedangkan pasien meninggal 78 orang.
Lantas, berapa jumlah orang yang suspek Covid-19 per hari ini?
Jumlah suspek Covid-19 per hari ini mencapai 129.553 orang dan spesimen yang diperiksa 37.272 spesimen.
Lantas apa kata Letnan Jenderal (Letjen) TNI Doni Monardo soal pertumbuhan kasus Covid-19?
Doni, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 ini meminta masyarakat mewaspadai penularan corona dari orang-orang terdekat. Terlebih OTG.
“Bukan orang yang jauh dari kita. Yang menulari kita adalah orang yang terdekat, siapa orang terdekat, yakni keluarga, saudara, sanak, famili, atau teman sekerja. Itulah yang berpotensi,” katanya dalam siaran pers satuan tugas yang diterima di Jakarta, sore tadi, dilansir Antara.
Doni menekankan lagi pentingnya protokol kesehatan guna menghindari risiko penularan Covid-19.
“Jadi sebenarnya kita yang terdekat satu sama lain itu adalah saling mengancam kalau tidak hati-hati,” Doni menambahkan.
Manusia, kata mantan komandan jenderal pasukan khusus TNI AD ini, masih menjadi perantara utama penularan SARS-CoV-2.
“Covid-19 ini yang menyebarkan bukan seperti flu burung atau flu babi. Flu babi dan flu burung ditularkan oleh hewan, Covid-19 ini ditularkan oleh manusia,” katanya.
Tujuh persen penderita Covid yang menjalani perawatan di RS Darurat Wisma Atlet Jakarta adalah mereka yang tidak beraktivitas di luar rumah. Di antaranya OTG. OTG ini, sebut Doni, sudah seperti silent killer.
“OTG ini adalah pembunuh potensial. Kalau mereka masih berada di luar, mereka sendiri tidak sadar, dia pergi ke mana-mana, kemudian ketemu dengan keluarganya, saudaranya, orang yang dicintainya dan secara tidak langsung menulari. Ini yang berbahaya,” tutur Doni.
Indonesia dilaporkan akan mendapat akses utama terhadap vaksin China, CoronaVac, selain Brasil dan Turki.
Namun begitu, Doni menyampaikan bahwa vaksin hanya akan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap Covid-19. Tak serta merta menghentikan wabah.
“Yang divaksin ini bisa tahan, sementara yang tidak divaksin tetap saja nanti bisa terpapar Covid-19,” ujarnya.
Pemberian vaksin rencananya diutamakan bagi kelompok rentan seperti warga lanjut usia dan tenaga kesehatan.
“Yang disuntik atau yang divaksinasi itu orang-orang yang berisiko dulu. Tenaga kesehatan, perawat, dokter dan juga mereka yang berisiko tinggi karena memiliki komorbid,” kata Doni.
Editor: Fariz Fadhillah