apahabar.com, BANJARMASIN – Peristiwa penusukan terhadap pendakwah sekaliber Syekh Ali Jaber jadi pelajaran semua pihak, agar waspada, termasuk jelang Pilkada Serentak 2020 di Kalimantan Selatan, 9 Desember nanti.
Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK berharap peristiwa penusukan Syekh Ali Jaber tidak terulang, apalagi jika sampai terjadi pada ulama Kalsel.
Termasuk pula, peristiwa tindak kriminal yang terjadi di Kecamatan Daha, di mana aparat kepolisian diserang saat bertugas.
Dua rentetan kasus itu menjadi contoh, agar semua pihak dapat mengantisipasinya menjelang Pilkada Serentak di Kalsel.
Mengingat ada 7 gelaran Pilkada Serentak di Banua. Yakni, disamping Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalsel, ada pula Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Banjarmasin dan Banjarbaru. Kemudian lagi, Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Banjar, Balangan, Tanah Bumbu, dan Kotabaru.
Supian HK pun sangat menekankan agar semua pihak, tidak memandang dari latar belakangnya, agar dapat menciptakan situasi kondusif.
Hal ini ditekankan Ketua DPRD Kalsel itu dalam audiensi dengan ormas masyarakat yang digelar tengah pekan tadi.
“Kebanyakan di provinsi lain, ini kejadian kan karena kelalaian. (Namun) Kami berharap pihak keamanan dan ormas-ormas dapat searah dan sejalan, untuk sama-sama menjaga suasana tetap kondusif,” kata Supian HK usai gelaran audiensi dan diskusi tentang perlingan dan keamanaan ulama.
Meski begitu, Supian HK juga mengapresiasi sejumlah ormas di Kalsel yang aktif menggagas audiensi dengan pihaknya terkait masalah tersebut.
Mengingat, upaya untuk menjaga kondusifitas daerah tak hanya tugas aparat penegak hukum saja, namun juga seluruh lapisan masyarakat.