apahabar.com, TANJUNG – LPK Intensive English Source Tabalong melaksanakan Program Kecakapan Kerja (PKK) jenis keterampilan komputer aplikasi perkantoran.
Program ini dikhususkan bagi anak putus sekolah, anak lulus SMA tapi tidak mampu kuliah dan yang belum bekerja.
Ketua LPK Intensive English Source (IES) A Fauzi Nor mengatakan PKK ini hasil kerja sama dengan Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI.
“Kami diberi amanah melatih 15 orang anak, supaya mereka mempunyai keterampilan kerja yang dibutuhkan pengusaha bekerja di tempat mereka,” jelasnya, Jumat (16/10).
PKK adalah program layanan pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pengembangan keterampilan kerja sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDl).
Kegiatan ini untuk mendidik dan melatih peserta didik dengan keterampilan Vokasi yang selaras dengan kebutuhan DUDI.
Peserta memiliki kompetensi dibuktikan dengan lulus UJK bersertifikat Nasional BNSP dan peserta terserap di dunia kerja
“Dalam pelaksanaannya, metode pembelajaran teori 40 persen dan praktik 60 persen. Teori menggunakan sistem daring, sedangkan praktik tatap muka dengan memerhatikan prosedur protokol kesehatan Covid -19,” jelas Fauzi.
Usai mengikuti pelatihan para peserta akan magang 200 jam atau 40 hari ke sejumlah perusahaan mitra, ataupun ke instansi pemerintah. Tetapi tetap sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
“Tahun sebelumnya, dari 20 orang yang mengikuti PKK, alhamdulillah 95 persen sudah bekerja sesuai kompetensinya,” pungkas Fauzi.
Apa yang dilakukan LPK IES mendapat apresiasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong.
Saat acara pembukaan PKK di ruang kelas SD Islam Terpada An Nahl Tabalong, Jalan Tanjung Selatan, Kepala Disdik H Mahdi Noor, mengatakan keberadaan LPK seperti EIS ini sangat membantu pemerintah daerah.
Saat ini pemerintah pusat meminta kepada kami agar insan di daerah menghasilkan sumber daya manusia unggul
SDM unggul adalah Produktif dan mempunyai akhlak yang baik. Porsi yang besar didapat saat pendidikan keluarga di rumah, lembaga publik, pendidikan dasar pada SD dan SMP. Kemudian porsi kompetensi, saat berada di luar seperti SMA dan kuliah.
“Apa yang diikuti hari ini mengarah kepada produktif, pengetahuan dan keterampilan. Di sini akan disampaikan pengetahuan dan keterampilan, teori dan praktik,” kata Mahdi.
Mahdi juga berpesan kepada peserta untuk mengikuti dengan baik teori yang disajikan sebagai pengetahuan untuk SDM unggul. Serta saat praktik, supaya menjadi terampil.
“Tapi ingat, dilupakan akhlak yang baik, tidak sedikit orang yang pintar dan terampil tidak masuk dalam dunia kerja, karena dunia usaha sangatlah selektif,” pesan Mahdi.