apahabar.com, BANJARMASIN – Kelompok seni musik asal Banjarbaru, NSA Project Movement, akan tampil dalam gelaran Malaysia Culture Festival 2020, Jumat (4/12). Pertunjukkan perdana mereka akan disiarkan melalui kanal youtube dan facebook Malay Heritage Centre, pukul 06.00 waktu setempat.
“Kami kolaborasi dengan SG Oudist, pemain Gambus terkenal di Singapura,” ungkap Artistic Director NSA Project Movement, Novyandi Saputra melalui sambungan telepon kepada apahabar.com.
Ada 3 penampilan yang akan mereka persembahkan dalam festival bertaraf internasional ini. NSA Project Movement akan membawakan seni musik Panting dan Gamelan, kemudian Wayang Kulit Purwa Banjar yang berkolaborasi dengan Sanggar Anak Pandawa.
“Selang seling penampilannya, semacam diplomasi budaya,” ujarnya
Pada musik Panting, dia melibatkan sebanyak 8 pemain. Ada 3 lagu khas Banjar yang dia aransemen khusus untuk dibawakan dalam festival ini yaitu Paris Barantai, Ta’ingat Kasih dan Paris Tangkawang.
Pada penampilan komposisi musik Gamelan akan bawakan berjudul Kala. Musik kontemporer ini melibatkan 6 pemain dari NSA Project Movement. Lalu, ada sekitar 15 pemain yang terlibat dalam penampilan Wayang Kulit Purwa Banjar.
“Ini ditapping (melalui proses rekaman) karena tidak mungkin live streaming. Kami mempertimbangkan sistem jaringan, takutnya ada kendala teknis,” imbuhnya
Keikutsertaan NSA dalam Malaysia Culture Festival 2020 membawa kebanggan tersendiri baginya. Terlebih, mereka ditunjuk langsung untuk terlibat dan bergabung dengan seniman musik dari berbagai penjuru di dunia.
“Kami ditunjuk lagsung selayaknya kerja profesional. Kami dikontrak untuk mengerjakan beberapa proyek musik itu,” imbuhnya
Melalui pengalaman ini, Novy berharap NSA Project Movement dapat terus berkembang dan menampilkan budaya lokal di tingkat yang lebih tinggi lagi.
“Ini momentum, melalui kesenian kita bisa tampil di mana saja. NSA punya mimpi membawa budaya lokal Banjar di pentas yang luas bisa. Nasional maupun internasional,” pungkasnya