apahabar.com, MARABAHAN – Dikelilingi anak dan keluarga dekat, H Asnan hanya bisa memandangi rumah yang sudah lama ditempati di Desa Bantuil sudah menjadi arang.
Pria berusia 65 tahun itu merupakan salah seorang dari 9 korban kebakaran di Jalan HM Ruslan Desa Bantuil RT 05, Kecamatan Cerbon, Sabtu (5/12).
Korban lain adalah Ibrahim (48), Rukmini (36), Zakiyah (48), Zainal (50), Nurjanah (45), Jariyani (49), Syamsiah (47) dan H Misran (52).
Ketika kebakaran terjadi, Asnan sedang berada di dalam rumah. Oleh karena api dengan cepat membesar, Asnan hanya berpikir menyelamatkan diri dan langsung beranjak keluar rumah.
Akibatnya barang-barang berharga tidak sempat dibawa keluar rumah, termasuk uang senilai Rp30 juta yang disimpan di lipatan baju dalam lemari.
“Ketika api mulai berkobar, adik saya baru saja tiba di rumah beliau untuk membawakan makanan. Kemudian semua keluarga dikabari dan langsung datang ke lokasi,” ungkap Bahrudin, salah seorang putra Asnan.
Api diketahui pertama kali muncul sekitar pukul 14.35. Dibantu angin yang bertiup cukup kencang, si jago merah dengan cepat menjalar ke sekeliling.
Posisi rumah cukup berdekatan dan mayoritas terbuat dari kayu, juga membantu pembesaran kobaran api.
“Berdasarkan keterangan saksi, api berasal dari rumah Zakiyah. Diduga penyebab kebakaran adalah hubungan pendek arus listrik,” jelas Kapolres Barito Kuala, AKBP Lalu Mohammad Syahir Arif, melalui Kapolsek Cerbon Iptu Saran.
“Selanjutnya saksi berteriak meminta bantuan kepada warga sekitar. Tak lama kemudian, barisan pemadam kebakaran mulai berdatangan untuk memadamkan api,” imbuhnya.
Sekitar pukul 15.30, api berhasil dipadamkan, “Akibat kebakaran tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp800 juta. Itu belum termasuk surat-surat berharga lain,” papar Saran.
Andai tidak cepat dikendalikan, bukan tidak mungkin api menyeberang ke bangunan lain yang berada di seberang jalan.
Buktinya bagian depan warung milik Hj Amnah yang berseberangan jalan dengan rumah Zakiyah, gosong akibat paparan api. Beruntung api tidak sempat membesar.
“Awalnya api bergerak ke kanan rumah yang pertama terbakar, lalu berputar kembali dan mengarah ke kiri. Kami semua panik, karena api dengan cepat membesar,” papar Amnah.