apahabar.com, BANJARBARU – Polres Banjarbaru ungkap sederet tangkapan kasus di 2020.
Kasus prostitusi, kekerasan terhadap perempuan dan anak juga tindak kejahatan konvensional pencurian dengan pemberatan (curat) dan pencurian dengan kekerasan (curas) meningkat.
Pasalnya, jika dibandingkan dengan 2019, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di 2020 meningkat 35 persen, dari 29 kasus menjadi 35 kasus, didominasi pencabulan.
Diikuti peningkatan kasus prostitusi sebanyak 100 persen. Dari sebelumnya 18 kasus menjadi 45 kasus.
Sedangkan tindak kejahatan Curat dari 21 kasus menjadi 27 kasus dan Curas dari 1 kasus menjadi 2 kasus.
“Dominan kasus pencabulan terhadap anak yang dilakukan oleh orang yang masih mempunyai ikatan keluarga atau orang terdekat korban,” ujar Kapolres Banjarbaru, AKBP Doni Hadi Santoso dalam konferensi persnya, di Joglo Polres Banjarbaru, Kamis (31/12/2020) sore.
Lalu, untuk peningkatan kasus prostitusi dikarenakan meningkatnya kegiatan patroli oleh Sat Sabhara Polres Banjarbaru.
“Untuk miras juga meningkat 34 persen dari 19 kasus ke 24 kasus,” ungkapnya.
Katanya, langkah dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak ini dengan terus berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Banjarbaru.
“Juga melakukan sosialisasi dan edukasi melalui radio, media sosial dan media lainnya,” jelasnya.
Diterangkannya pula, tingkat kejahatan konvensional Curat dan Curas meningkat disebabkan dampak dari pandemi Covid-19.
Sebab, kala pandemi banyak hunian baik rumah atau kost yang ditinggalkan oleh pemiliknya.
Sehingga menjadi sasaran para pelaku tindak kejahatan.
“Rumah atau kost mahasiswa yang libur kuliah karena pandemi menjadi salah satu incaran pelaku,” kata Kapolres.
Oleh karenanya, untuk mengantisipasi itu Polres Banjarbaru memaksimalkan kinerja Bhabinkamtibmas untuk mengimbau para pemilik kost agar saling mengawasi bahkan memasang camera CCTV.
Kemudian mengaktifkan pos kamling di tingkat Rt serta meningkatkan patroli roda 2 dan roda 4 dititik titik rawan pencurian di Banjarbaru.
Adapun kasus lainnya seperti laka lantas dan Narkoba mengalami trend penurunan.
“Dimana laka lantas pada 2019 terjadi sebanyak 801 kasus dan 2020 menjadi 616 kasus atau turun 36 persen,” katanya.
Lalu, untuk tangkapan Narkoba pada 2020 ini lebih dominan para pelaku yang tertangkap berasal dari luar daerah Kota Banjarbaru.