apahabar.com, KOTABARU – Tahun baru segera tiba, namun kapan sekolah tatap muka di Kotabaru bisa dilakukan?
Merespon itu, tiga pejabat penting di Bumi Saijaan coba menjawabnya.
Sekretaris Daerah Kotabaru, Said Akhmad misalnya. Ia mengatakan ihwal sekolah tatap muka di Kotabaru masih dalam wacana.
Sebab menurut dia, saat ini Pemkab Kotabaru masih dalam tahap pemetaan wilayah berdasarkan penyebaran Covid-19.
“Tahun 2021 pembelajaran tatap muka masih direncanakan. Sementara, kami meminta pihak Dinas Kesehatan untuk memetakan wilayah yang terpapar, dan aman dari Covid-19,” ujar Said kepada apahabar.com, Rabu (30/12).
Sejauh ini di Kotabaru sendiri penularan Covid-19 masih masif terjadi. Ada kekhawatiran jika sekolah tatap muka dilakukan memunculkan klaster baru.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Ernawati mengungkapkan, berdasarkan hasil pemantauan kasus Covid-19, masih ditemukan 7 orang warga Kotabaru dinyatakan positif, pada Rabu (30/12).
“Jadi, untuk hari ini masih ada tambahan 7 orang positif. Totalnya, 677. Sembuh baru 3 orang, dan total 615,” ujar Ernawati.
Meski begitu, terkait sekolah tatap muka tersebut, Ernawati mengatakan masih dalam tahap persiapan.
Yang pasti saat ini, tegas dia, pihaknya tetap mengacu surat keputusan bersama (SKB) empat menteri, salah satunya menteri kesehatan.
Salah satu poinnya, kata Ernawati menyebut, pembelajaran tatap muka hanya diberlakukan bagi daerah yang dinilai resiko penularan Covid-19 rendah, atau zona kuning.
SKB empat menteri itu, jadi acuan Dinkes Kotabaru mengeluarkan rekomendasi sekolah tatap muka.
“Untuk Kotabaru masih berada di zona oranye. Jadi, kami tetap mengikuti aturan yang tertuang dalam SKB empat menteri itu,” ujarnya.
Pun dengan Plt Kepala Dinas Pendidikan Kotabaru, Selamet Riyadi. Ia sepakat dengan Ernawati.
Berkenaan dengan sekolah tatap muka di Kotabaru, pihaknya juga masih dalam tahap persiapan.
“Jadi, berdasarkan SKB empat menteri pembelajaran tatap muka bisa dilangsungkan bagi daerah yang zona kuning,” pungkasnya.