apahabar.com, JAKARTA – Cukup menarik perhatian dalam acara pelantikan enam menteri baru dalam Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/12), Tri Rismaharini juga langsung menegaskan program prioritas sebagai Menteri Sosial.
Walikota Surabaya itu ditunjuk Presiden Joko Widodo menduduki jabatan Mensos, menggantikan Juliari Batubara yang terjerat kasus dugaan korupsi bantuan sosial Covid-19.
Datang dalam pelantikan mengenakan kebaya berwarna merah menyala, Risma membocorkan tugas mendesak yang diperintahkan langsung Presiden.
“Tugas yang pertama yang paling urgen adalah merealisasikan bantuan untuk triwulan keempat dan awal tahun 2021. Minggu pertama harus bisa keluar, karena berkaitan dengan pergerakan ekonomi nasional,” papar Risma seperti dilansir Antara.
Kemudian tugas kedua adalah fokus kepada pemberdayaan. Diharapkan bansos berdampak langsung kepada kesejahteraan masyarakat.
“Artinya terdapat mekanisme-mekanisme pembinaan yang harus dilakukan. Kami tak bisa sendiri, sehingga akan menggandeng kepala daerah, terutama Perguruan Tinggi setempat yang mengetahui persis permasalahan di daerah,” beber Risma.
Sementara tugas berikutnya berupa mengantisipasi fenomena La Nina yang berpotensi berdampak kepada produk pertanian.
Setelah La Nina dengan kondisi curah hujan yang tinggi, muncul El Nino atau musim kemarau berkepanjangan.
“Fenomena itu tentunya berimplikasi kepada hasil-hasil produk pertanian ataupun yang lain, sehingga harus diimbangi supaya tidak terjadi kelaparan,” tegas Risma.
Adapun prioritas terakhir adalah melakukan perbaikan tata kelola data mengenai penerima bantuan sosial. Dalam menjalani tugas tersebut, Kemensos akan bekerja sama dengan Dirjen Kependudukan Kementerian Dalam Negeri.
“Memang pasti terjadi selisih. Sekarang sudah diperbaharui, mungkin dalam waktu bersamaan ada yang meninggal, pindah dan sebagainya. Ini yang harus terus kami tangani,” beber Risma.
Risma juga memastikan seluruh transaksi bantuan tidak lagi menggunakan tunai, melainkan dilakukan secara nontunai agar lebih transparan.
“Kami akan melakukan dengan transparan dan tidak ada lagi cash atau tunai dalam bentuk apapun. Tapi kami menggunakan semua transaksi secara elektronik,” tandas Risma.