apahabar.com, KANDANGAN – Keruhnya Sungai Amandit di Hulu Sungai Selatan (HSS) sudah menjadi pemandangan yang biasa.
Sejumlah pihak sudah menyoroti hal ini. Diduga keruhnya Sungai Amandit karena aktivitas penambangan tanpa izin.
Namun, warga setempat mengungkap fakta lain. Dia menduga keruhnya Sungai Amandit akibat longsoran gunung di kawasan Landuyan yang sudah terjadi sejak 20 tahun lalu.
“Lokasi longsornya itu kalau kami menyebutnya di Gunung Karungkangan Bawah. Ada dua Gunung Karungkangan, dan yang longsor ini Karungkangan Bawah,” ucap Iwan, warga Landuyan.
Daerah longsor tersebut berada di kawasan Landuyan yang merupakan anak Dusun Kadayang, Desa Haratai, Kecamatan Loksado, Kabupaten HSS.
“Sejak saya masih kecil sudah mulai ada longsor di gunung itu. Makin tahun terus turun tanahnya, mungkin sudah lebih 20-an tahun,” ujarnya.
Namun baru-baru ini, longsor terjadi lebih besar. Lebar longsorannya bahkan mencapai hampir satu kilometer.
Iwan mengatakan lokasi longsor itu tak jauh dari ladang tempat keluarganya bercocok tanam, yakni sekitar 4 kilometer.
Untuk menuju Landuyan hanya bisa diakses dengan kendaraan roda dua dari Kecamatan Loksado dengan medan jalan cukup ekstrem. Kemudian, lokasi longsor hanya bisa didatangi dengan berjalan kaki dengan cara mendaki pegunungan menyusuri hutan.
“Berjalan kaki sekitar satu setengah jam dari Landuyan ke lokasi. Perhitungan bagi kami warga setempat,” ujarnya memperkirakan.