apahabar.com, MARTAPURA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana Kabupaten Banjar dinilai lamban melakukan penanganan bencana banjir.
Padahal, banjir sudah terjadi kurang lebih setengah bulan dan ada banyak masyarakat yang memerlukan bantuan pemerintah.
“Saya sudah kontak BNPB, dan responsnya slow. Seperti internet habis kuotanya,” ujar Ketua DPRD Banjar, HM Rofiqi saat membagikan sembako kepada warga terdampak banjir di beberapa desa, Minggu (3/1) sore.
Ia memandang warga terdampak banjir perlu perhatian dari pemerintah. Apalagi, banjir ini telah menghambat perekonomian masyarakat.
“Melihat kondisi banjir sampai hari ini, sudah hampir dua minggu, perhatian dari pemerintah sangat kurang,” sebut Rofiqi.
Menurutnya banjir memang hal yang biasa di Kabupaten Banjar. Misalnya seperti yang terjadi di di Desa Pekauman.
“Tetapi banjir saat ini terjadi debit airnya tinggi dan yang terdalam dan lama dalam beberapa tahun terakhir ini,” tambahnya.
Hari ini, Rofiqi membagi-bagikan 400 paket sembako untuk warga terdampak banjir di Desa Pekauman, Mekar, dan Kampung Melayu Martapura Timur, dan sudah yang kedua kalinya sejak pekan lalu.
Ia berharap ada donatur lain yang memberikan bantuan serupa serta obat-obatan.
“Kita lihat sekarang kaki mereka sudah ada sebagian yang terkena kutu air. Apakah harus (banjir) sampai atap baru ada reaksi?” tandas Rofiqi.
Sebelumnya, Wabup Banjar H Saidi Mansyur menyalurkan bantuan berupa seribu dus mi instan untuk warga terdampak banjir di 13 desa wilayah Martapura.
Sekadar Diketahui, pekan lalu (28/12/2020) BNPB membangun tenda dapur umum di Desa Teluk Selong Ulu. Kemudian pada Kamis (31/12/2020) pagi dapur umum ditutup lantaran banjir mulai surut.
Padahal, siang hari itu juga banjir kembali naik dengan ketinggian air serupa, dan BNPD tidak menurunkan bantuan. Puncaknya, Sabtu (2/1) malam kemarin banjir perlahan surut hingga hari ini.