apahabar.com, BANJARMASIN – Akibat seluruh lingkungan dikelilingi banjir, sejumlah warga kompleks perumahan di Banjarmasin terpaksa memarkir kendaraan di tepi jalan.
Seperti yang dilakukan warga Kompleks Rahayu di Jalan Pramuka, Kelurahan Sungai Lulut, Banjarmasin Timur, Kamis (14/1) malam.
Hal tersebut dilakukan lantaran debit air yang masih tinggi di kawasan tersebut. Warga khawatir mesin kendaraan mereka tergenang air, seandainya tetap diparkir di depan rumah.
“Air belum surut sejak kemarin malam, bahkan makin tinggi. Kalau kendaraan di parkir depan rumah, takut malah mogok,” papar salah seorang warga, Muhammad Hidayat.
Tercatat sejak, Rabu (13/1) malam, air di kawasan tersebut mencapai di atas lutut orang dewasa.
“Memang sudah tergenang sejak awal tahun lalu. Namun dua malam terakhir yang paling parah,” tambah Hidayat.

Kondisi air di salah satu kompleks perumahaan di Banjarmasin yang belum memperlihatka tanda-tanda penurunan. Foto: apahabar.com/Riyad Dafhi
Beruntung air belum sampai ke dalam bangunan, disebabkan pondasi rumah yang terbilang cukup tinggi, “Air hanya sampai selasar rumah,” tandas Hidayat.
Sejumlah kawasan di Kota Banjarmasin kebanjiran sejak, Rabu (13/1) malam. Ini disebabkan sungai yang meluap, serta intensitas hujan cukup tinggi .
Hingga sekarang kawasan yang masih terendam air setinggi sekitar 50 sentimeter di antaranya Jalan Sulawesi, Simpang Sungai Mesa, Kolonel Sugiono, Rawasari, Jalan Cempaka X, XI dan XII, Batu Benawa dan Antasan Besar.
Kemudian di Kecamatan Banjarmasin Timur seperti Aspol Bina Brata, Keramat, Sungai Lulut, dan Benua Anyar.
Sedangkan di Kecamatan Banjarmasin Utara, banjir masih mengelilingi Sungai Miai, Kayu Tangi, Sungai Jingah, Sungai Andai dan Sultan Adam.
Sementara di Kecamatan Banjarmasin Selatan, antaranya kawasan Kelayan A, Kelayan B, Pemurus Dalam dan Pemurus Baru.
“Saya sudah menjadi Ketua RT sejak 1983. Namun baru sekarang menemui banjir yang parah,” papar Jali, Ketua RT 16 di Kelurahan Antasan Besar.
“Debit air mulai naik sejak pukul 03.30. Sampai sekarang belum terlihat tanda-tanda akan surut,” imbuhnya.
Sedangkan Dani yang menetap di Gang Laila Kelayan A, Banjarmasin Selatan, juga yakin banjir kali ini merupakan yang terparah.
“Baru tahun ini air sampai masuk ke rumah. Kami bahkan sampai harus memindahkan barang elektronik ke tempat yang lebih tinggi,” beber Dani.