apahabar.com, MARTAPURA – Belum surut banjir di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, hantaman air yang lebih dahsyat kembali menerjang wilayah yang sama.
Ini merupakan banjir susulan ketiga dalam rentang waktu yang berdekatan. Menurut warga sekitar, banjir kali ini jauh lebih parah dari banjir pertama awal tahun ini, termasuk jika dibandingkan dengan banjir pada 2006 silam.
“Banjir susulan kali ini lebih parah. Sudah sejak Jumat sore kemarin,” kata Mada, warga setempat, Sabtu (16/01).
Ratusan warga pun dievakuasi. Proses evakuasi dilakukan dari Jumat sore sampai Sabtu dini hari.
“Kami kalang kabut mengevakuasi warga sampai subuh,” katanya.
Sayangnya tidak semua warga mau diungsikan. Sebagian warga merasa takut barangnya hilang jika mereka meninggalkan rumah.
Seorang pengungsi dari Desa Benteng, Mulkani (65) yang lumpuh karena stroke tak bisa mengungsi karena kondisinya tidak memungkinkan.
“Kondisi Bapak sudah seperti ini sejak 5 tahun lalu, bahkan untuk makan dan minum saja harus disuapi,” ungkap Indra (22), anak Mulkani.
Sementara warga lainnya, Hj. Masni (56) bersama korban banjir lainnya sedang membutuhkan bantuan berupa obat-obatan, makanan, dan pakaian.
“Kami juga memerlukan makanan dan susu bayi, karena punya anak kecil di sini,” katanya kepada apahabar.com.
Hj. Masni mengharapkan bantuan segera datang untuk membantu meringankan beban mereka.
Sementara Kapolsek Pengaron, Iptu Herry Bombay, mengatakan proses evakuasi sudah dilakukan sejak Jumat sore kemarin.
Sejumlah tempat pengungsian antara lain, Polsek Pengaron, kantor kecamatan, dan SMP 2 Pengaron.
“Sebagian warga sudah ada yang mengungsi ke rumah keluarga dan juga di tempat yang sudah disediakan,” tutur Iptu Herry.
Iptu Herry menyebut banjir kali ini merendam 8 desa dan ada kurang lebih 1500 jiwa yang terdampak.
“Warga yang mengungsi kebanyakan di rumah keluarga masing-masing yang berada di dataran tinggi yang tidak tergenang air,” ungkapnya.