apahabar.com, TANJUNG – Kebocoran air 27,4 persen, PDAM Tabalong menganggap biasa, karena masih tergolong sangat rendah.
Pjs Direktur PDAM Kabupaten Tabalong, Abdul Bahid mengatakan, saat ini tingkat kebocoran air di perusahaan daerah yang ia pimpin berada di bawah 30 persen, tepatnya berada di 27,4 persen.
Untuk menurunkan kebocoran itu sangatlah sulit, karena pipa PDAM Tabalong sudah berumur serta bahannya masih menggunakan PVC dan ditanam lumayan dalam sehingga kebocoran kadang tak terlihat secara kasat mata.
Meski demikian angka kebocoran PDAM Tabalong bisa dikatakan sangat rendah jika dibandingkan PDAM di sejumlah daerah yang berada di 30 persen dan ada juga di 40 persen.
“Bisa menurunkan 1 persen saja itu sudah luar biasa, ” kata Abdul Bahid, baru-baru tadi.
Abdul Bahid pun mencontohkan, pada tahun 2016 lalu kebocoran air di PDAM Tabalong 29 persen.
Untuk menurunkan 1 persen saja luar biasa usaha yang dilakukan jajaran PDAM Tabalong.
“Setiap jam 1 atau 2 malam saya bersama jajaran berkeliling kota untuk melihat titik-titik kebocoran air, karena pada siang hari tidak terlihat ditambah dulu tekanannya tidak sekuat sekarang, ” beber Abdul Bahid.
“Kalau malam air jarang dipergunakan pelanggan, sehingga tekanan. Ini membuat air yang bocor kelihatan saat naik ke permukaan tanah, lalu kami tandai dan siang dilakukan perbaikan, ” imbuhnya.
Terkait kebocoran air ini pihak PDAM juga membuka hotline pengaduan baik ke nomor pribadi ataupun WhatsApp.
Tapi hal ini jarang dimanfaatkan pelanggan, mereka lebih banyak mengadu ke SMS center atau media sosial.
“Ketika mereka menginformasikan di medsos, langsung kami tindak lanjuti segera,” pungkas Abdul Bahid yang kembali dipercaya menahkodai PDAM Tabalong empat tahun ke depan ini. (*)