apahabar.com, BANJARMASIN – Helikopter BELL 412 milik TNI AD mendarat darurat di salah satu desa terisolir di Kalimantan Selatan, Sabtu (23/01).
Helikopter itu mendarat tepat di atas bekas arus banjir bandang yang melanda Desa Datar Ajab, Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah (HST), beberapa hari yang lalu.
Heli tersebut membawa bantuan dari Kasad TNI AD, Andika Perkasa, yang disalurkan melalui Komandan Korem 101/Antasari Brigjen TNI Firmansyah.
“Desa Datar Ajab merupakan salah satu desa yang terdampak banjir dan longsor serta merupakan daerah terisolir, jauh dari kota kabupaten dengan kondisi demografi yang menantang. Terdiri dari pegunungan-pegunungan yang berada di sisi-sisi desa tersebut,” kata Komandan Korem 101/Antasari Brigjen TNI Firmansyah.
Firman mengatakan pengiriman bantuan ke desa tersebut berdasarkan laporan dari Dandim 1002/Barabai Letkol Inf Muh Ishak H Baharuddin bersama Danyonif 621/Mtg yang sebelumnya mendistribusikan logistik di wilayah yang sama, Jumat (22/1) kemarin.
Jika menggunakan jalur darat, perlu waktu 4 jam untuk sampai ke desa tersebut. Apalagi medan yang ditempuh sangat sulit, karena harus melewati longsoran tanah dan pohon tumbang.
“Logistik yang kami kirim merupakan permintaan dari warga Desa Datar Ajab melalui Dandim Barabai dan Danyonif 621/Manuntung. Ini berupa selimut, sarung, susu formula, dan alat pemotong kayu. Rencananya besok akan kita kirim kembali bahan makanan,” sambungnya.
Sebelumnya, bantuan untuk korban banjir juga sudah didistribusikan melalui KRI ADRI-50 milik TNI AD yang tiba di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kamis (21/1).
Dari Jakarta, KRI ADRI-50 membawa bantuan makanan yang terdiri dari 30 ton beras, 6.455 koli mi instan, 317 koli minyak goreng, 506 kilogram gula pasir, 613 paket sembako, dan 46 koli sarden.
Kapal tersebut juga membawa 760 selimut, 38 koli tenda, 125 koli sarung, 4 unit toren berkapasitas 1.000 liter, jembatan acrow panel type 1-1 sebanyak 10 petak, jembatan compact type 1-1 sebanyak 10 petak, 2 unit truk cran carga, dan 1 unit self loader.
Selain bantuan logistik, Kasad juga mengirimkan bantuan tenaga medis TNI AD yang terdiri atas 2 dokter spesialis, 4 dokter umum, dan 5 bintara perawat.
Mereka juga turut membawa alat Kesehatan berupa 360 jarum suntik, 180 jarum infus dan 90 set infus.