apahabar.com, BARABAI – Sejumlah desa masih terendam di Hulu Sungai Tengah (HST).
Pascabanjir di pusat Kota HST, 14 Januari tadi, air turun menuju dataran rendah. Akibatnya desa-desa yang berada di tempat terendah masih tergenang air.
Misalnya dua desa di Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU), yakni Rantau Bujur dan Sungai Buluh.
Ketinggian air bervariasi, mulai dari 5 hingga 10 sentimeter yang masuk ke di dalam rumah.
Total ada 30 unit rumah yang masih terendam di desa itu.
“Sebagian rumah yang masih terendam air karena posisi rumah tersebut di dataran yang rendah,” kata Babinsa Koramil 1002-08/Kasarangan, Serka Saipul Fadillah saat mengecek kondisi rumah yang masih terendam air, Rabu (27/1).
Karena di Rantau Bujur masih terendam, jalur menuju Desa Mantaas pun sulit untuk dilewati. Ketinggian di sana air mencapai 1 meter.
“Air sudah berangsur-angsur surut. Warga tidak ada yang mengungsi dan tetap tinggal di rumah masing-masing,” terang Saipul.
Lantas, relawan kemanusiaan peduli bencana yang tregabung dari Muspika di LAU, bahu-membahu mendistribusikan logistik ke Mantaas.
Ada beras 2 karung (100 kg), mie instan 20 dus, Telur 10 rak, sarden 10 kotak dan berbagai macam makanan ringan diangkut menggunakan perahu.
“Logistik ini di bawa dari LAU menuju Rantau Bujur melalui jalan darat. Selanjutnya dari Rantau Bujur menuju desa Mantaas kita menggunakan jukung, karena jalan tidak bisa dilalui menggunakan kendaraan,” kata Camat LAU, M Anhar.
Sementara itu, Danramil 1002-08/Kasarangan, Kapten Inf Lilis Sutanto menyampaikan, pendistribusian sembako kepada warga Mantaas merupakan bentuk dan wujud nyata sinergitas TNI-Polri dengan Pemkab HST.
“Kita bersama para relawan peduli dengan korban musibah bencana alam,” tutup Lilis.
Untuk diketahui, Desa Mantaas ini merupakan dataran terendah di HST. Jika terjadi luapan air dari Sungai Hantakan menuju Barabai, maka akan bermuara di Mantaas.