apahabar.com, BATULICIN – Dua pekerja tambang batu bara manual yang terkubur karena longsor di Kecamatan Mantewe, Tanah Bumbu, ditemukan tak bernyawa, Rabu (27/01) sekira pukul 11.30.
“Benar ada dua orang,” ungkap Kapolres Tanah Bumbu melalui Kasubag Humas, AKP H. Made, Rabu (27/1).
Kedua korban tersebut yakni Memet (17) yang tercatat sebagai warga Desa Sungai Bakar Kecamatan, Bajuin Tanah Laut. Kemudian, Adul (50) warga Desa Sungai Durait Kecamatan Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Kedua korban tersebut langsung dibawa ke RS Marina untuk identifikasi dan visum.
Dengan ditemukannya dua korban, itu berarti masih ada 8 pekerja yang diduga masih terjebak di dalam terowongan tambang batu bara milik PT Cahaya Alam Sejahtera (CAS).
Sementara 8 orang tersebut yaitu Selamet (48), Bejo (53), Yusri (33), Jani (30), Putra (15), Fendi (17), Imam (28), dan Misjo (53).
Kejadian longsor di tambang batu bara terjadi pada Minggu (24/1) sekira pukul 15.00.
Usai kejadian, tim gabungan langsung melakukan pencarian.
Peristiwa itu diduga disebabkan karena jebolnya penahan air di lokasi tambang. Hal itu menyebabkan air bercampur lumpur menerobos masuk ke area tambang.
Untuk diketahui jumlah pekerja yang sempat terjebak di dalam terowongan berjumlah 22 orang.
Tim gabungan dari TNI-Polri, Basarnas, BPBD, Jhonlin Rescue dan masyarakat terus berupaya untuk melakukan evakuasi terhadap pekerja tambang manual yang terjebak di dalam terowongan.