apahabar.com, MARTAPURA – Banjir di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar menimbulkan masalah baru.
Meski debit air di Pengaron terpantau turun 2 meter pada pukul 14.30 WITA tadi, namun kini banyak masyarakat terserang penyakit kutu air di kaki.
Kapolsek Pengaron, Iptu Herry Bombay mengatakan penyakit kutu air menyerang warga, akibatkan terlalu sering berendam di air.
Namun, petugas kesehatan telah sigap mengantisipasinya. “Dari Puskesmas sudah mendirikan posko kesehatan di dua titik banjir, untuk memudahkan masyarakat mendatanginya,” terang Herry.
Rijali Rahman (25), salah satu warga warga Desa Tunggul Nangka, Pengaron, terserang kutu air di kakinya.
Namun, ia merasa sangat terbantu dengan didirikannya posko kesehatan tersebut.
“Untungnya ada posko kesehatan ini, jadi untuk obat-obatan kami tidak sulit lagi,” timpal Rijali.
Terkait dengan keperluan balita, seperti susu dan juga makanan bayi sudah terpenuhi. Bantuan itu datang dari tokoh masyarakat Sambung Makmur, Haji Mansyur.
Sementara itu, jika sebelumnya terdapat 8 desa Pengaron terendam air, kini hanya tinggal 4 desa.
“Untuk saat ini, luapan air sungai hanya tinggal menggenangi 4 desa di Kecamatan Pengaron. Ketinggian air tinggal satu meter saja, di beberapa desa tersebut,” ujar Iptu Herry.
Dari pantauan apahabar.com, warga saat ini sedang sibuk membersihkan rumahnya dari endapan lumpur.
Tidak hanya itu, warga juga sebagian ada yang membantu membersihkan rumah ibadah dan sekolahan.
Kondisi cuaca saat ini di Kecamatan Pengaron sedang hujan gerimis.
Terkait arus listrik, sudah ada beberapa lokasi yang dinyalakan PLN. Namun di Pasar Pengaron masih belum dinyalakan, karena masih tergenang air.
“Kita tetap mengimbau agar warga tetap berhati-hati menggunakan alat elektronik agar tidak terjadi konseling listrik,” pesan Iptu Herry.