apahabar.com, BANJARMASIN – Wali Kota Ibnu Sina membeberkan sederet biang kerok banjir, serta air pasang yang menerjang Banjarmasin sepekan belakangan.
Tak cuma karena intensitas hujan, bencana ekologis tersebut menurut Ibnu rupanya disebabkan oleh beragam faktor.
Ibnu mengakui banjir, dan air pasang tidak merata melanda daerah di Banjarmasin.
Cuma beberapa kecamatan yang terendam. Sisanya belum tersentuh air Sungai Martapura yang masih rendah atau surut.
Lantas, Ibnu coba memetakan lokasi terparah terdampak banjir dan air pasang. Dari lima kecamatan, kata Ibnu, Banjarmasin Timur, selatan dan sebagian utara-lah yang terdampak air pasang paling parah.
Terlebih di Banjarmasin Timur. Kawasan ini mendapat penanganan spesial. Ketinggian air tak kunjung turun sejak beberapa hari lalu.
“Yang harus dipahami air ini adalah kiriman melalui Sungai Martapura. Baik dari Martapura dan daerah banjir yang ada di atas,” ujarnya.
Ibnu menuturkan alasan lainnya. Yakni, karena posisi Banjarmasin Timur menjadi gerbang utama air masuk dari Sungai Martapura.
Kondisi tersebut membuat beberapa sungai penuh sehingga terjadilah banjir dan air pasang. Lokasi terparah di Banjarmasin Timur meliputi Sungai Lulut, Veteran, Kuripan dan Ahmad Yani.
“Karena dorongan air yang daerah hulu lebih besar sekali jadi mau tidak mau mereka mengalir yang lebih rendah,” ucapnya.
Selain itu, mantan anggota DPRD Kalsel dua periode ini membeberkan Banjarmasin Selatan turut menjadi daerah terparah air pasang selanjutnya.
Masyarakat yang bermukim di Kelurahan Pemurus Dalam mendapat kiriman air dari Kertak Hanyar. Bahkan genangan air ini menjadi satu dengan Kabupaten Banjar.
“Itu cukup berat dan kemudian menghalau debit air ini dengan menggunakan Sungai Pemurus dan Sungai Guring untuk alirannya mengalir dengan baik,” pungkasnya.
Banjarmasin sudah terendam banjir sejak 14 Januari. Memasuki hari kelima, BPBD Banjarmasin mencatat sebanyak 47 ribu jiwa terdampak. Bahkan, 1,371 jiwa di antaranya terpaksa mengungsi ke rumah rumah ibadah, sekolah, atau kantor kecamatan.
Sampai hari ketiga banjir, Jumat malam, ibu kota Kalsel tetap terendam meski tidak turun hujan. BPBD juga menduga banjir lantaran kiriman air dari hulu Sungai Martapura.
BREAKING! Jokowi Tiba di Kalsel, Langsung Blusukan Bagi Sembako