apahabar.com, JAKARTA – Musibah banjir mewarnai Indonesia. Setelah Kalsel, Jakarta pun kini kebanjiran.
Tak salah doa terhindar dari banjir patut dimohonkan kepada Allah Ta’ala.
Nabi Muhammad SAW pernah memanjatkan doa agar terhindar dari banjir. Doanya seperti ini:
(Allahumma Khawaalaina Laa ‘Alaina, Allahumma ‘Alal Aakaam Wad Dhoroob, Wa Butuunil Audawiyah, Wa Manaabitis Syajar)
“Ya Allah (turunkan) di sekitar kami dan tidak menjadi bencana bagi kami. Ya Allah mohon alihkan hujan ini ke gunung-gunung, perbukitan / dataran tinggi, lembah-lembah, kebun atau hutan – hutan.”
Ustaz Ahmad Anshori menjelaskan pelajaran dari doa tadi yakni Ibnu Hajar Al-‘Asqalani rahimahullah menerangkan beberapa hikmah dari doa di atas :
“Di dalam doa ini terkandung adab dalam berdoa, dimana Nabi shallallahu’alaihissalam tidak meminta kepada Allah agar hujan dihentikan total. Karena adanya kemungkinan keberlangsungan hujan dibutuhkan. Maka yang Nabi pinta adalah, mencegah bahaya bersamaan dengan tetap adanya manfaat.
Dikutip Okezone dari laman the humairo, Senin (8/2/2021) disebutkan dari doa ini juga dapat disimpulkan bahwa, siapa yang mendapat nikmat dari Allah, tidak sepatutnya membenci nikmat itu karena ada hal yang tidak disenangi.
Hendaknya meminta kepada Allah untuk mengangkat hal yang tidak disenangi tersebut kemudian meminta kepada Allah agar nikmat tetap langgeng.
Doa ini juga memberi pelajaran, bahwa berdoa supaya dihindarkan dari mara bahaya, tidak membatalkan tawakkal. Pendapat yang menyatakan bahwa pasrah saat mendapat musibah lebih afdol daripada meminta dihindarkan musibah, adalah pendapat yang lemah. Yang benar adalah, mengupayakan sebab, bersegera berdoa dan meminta dilindungi dari mara bahaya di saat dibutuhkan, itulah yang lebih utama daripada berserah diri.