apahabar.com, BANJARMASIN – Banjir besar melanda sejumlah wilayah di DKI Jakarta pada Sabtu (20/2).
Sebulan sebelumnya banjir bandang juga sempat menerjang beberapa kabupaten atau kota di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Lantas bagaimana perbedaan sikap antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor ketika dilanda banjir?
Di awal bencana, Anies Baswedan langsung mengambil sikap terkait banjir Jakarta.
Dia menyediakan layanan tanggap darurat banjir melalui call center 112 atau aplikasi JAKI.
Hal itu diumumkan langsung Anies Baswedan melalui akun resmi Instagram pribadinya.
Sementara itu, Sahbirin Noor juga mengambil sikap awal soal banjir yang melanda Kalsel pada Rabu (13/1) lalu.
Kala itu, Paman Birin, begitu kerap disapa, langsung menaikkan status wilayah menjadi tanggap darurat banjir.
Menyusul diterbitkannya surat nomor 360/038/BPBD/2021 tertanggal 14 Januari 2021 tentang peningkatan status siaga darurat menjadi status tanggap darurat.
Melalui surat itu, Paman Birin menginstruksikan pihak-pihak terkait kebencanaan segera melakukan langkah-langkah nyata untuk penanggulangan bencana yang akan dikoordinir BPBD Kalsel.
Sementara terkait evakuasi, pemprov juga melakukan berbagai upaya dengan menggandeng relawan, TNI/Polri dan BPBD setempat. Termasuk mendirikan berbagai posko kesehatan, bantuan pangan, dan lainnya.
Selain itu, Sahbirin menyerahkan bantuan logistik dari Presiden RI Joko Widodo ke lokasi terdampak.
Tak hanya menyerahkan bantuan dari Presiden Jokowi, Sahbirin Noor bahkan turut memberikan bantuan sebesar Rp 500 juta yang berasal dari APBD Kalsel.
Bantuan ini di luar bantuan Presiden sebesar Rp 500 juta melalui BNPB.
Rumah rusak berat akan dibantu BNPB sebesar Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.