apahabar.com, MARTAPURA – Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Selatan perlahan mulai bangkit dari kondisi keterpurukan di tengah pandemi dan bencana banjir. Salah satunya Syaukani Chandra, pemilik usaha Tapai Az-Zahra dari Martapura.
“Dua bencana yang sedang kita alami sekarang ini sangat berdampak pada usaha saya,” kata Syaukani membuka cerita saat ditemui apahabar.com, Minggu (14/2).
Usaha yang ia jalani bersama sang istri sudah berjalan hampir dua tahun lamanya. Di tahun pertama, bisnisnya berjalan lancar meski hanya mengandalkan sistem penjualan secara online. Dalam sebulan, Syaukani bisa meraup untung hingga Rp 4 juta rupiah.
“Saat pandemi sih masih bisa bertahan, tapi ketika banjir terjadi produksi terpaksa saya hentikan sementara,” terangnya.
Kurang lebih dua bulan, usaha Tapai Az-Zahra terpaksa dia tutup. Beberapa pertimbangan, antara lain sulitnya mencari bahan untuk mengolah Tapai seperti beras dan daun katuk.
“Untuk menjaga kualitas, saya hanya membeli beras di tempat langganan saja. Tetapi mereka juga terdampak banjir. Kemudian kondisi hujan ternyata berpengaruh pada daun katuk yang menjadi bahan pewarna alami Tapai itu,” jelasnya.
Selain bahan-bahan pengolah tapai, Syaukani juga kehilangan beberapa pelanggan yang ikut terdampak banjir. Ditambah, beberapa akses jalan terputus menyebabkan pengantaran barang sulit dilakukan
“Masyarakat Banjar ‘kan terbiasa untuk makan Tapai sebagai cemilan saat berkumpul. Nah, karena hampir semua masyarakat terdampak jadi perekonomian mereka juga ikut menurun,” imbuhnya
Seiring waktu, roda perekonomian Kalsel mulai berputar saat memasuki masa pemulihan pascabanjir. Begitu juga dengan usaha yang dijalani Syaukani.
Pria yang berprofesi sebagai jurnalis ini kembali membuka produksi usahanya yakni Tapai Az-Zahra sejak awal Februari tadi. Memanfaatkan media sosial dan promosi langsung dari mulut ke mulut, beberapa pelanggan mulai kembali untuk membeli dagangannya.
“Alhamdulillah, peminatnya mulai membludak. Sehari bisa terjual 20 cup besar dengan harga satuannya Rp20 ribu. Kami juga buka sistem pre-order, jadi dijamin rasanya masih fresh,” pungkasnya