apahabar.com, BANJARMASIN – Sudah 2 tahun haul Tuan Guru Zaini bin Abdul Ghani tidak diselenggarakan di Sekumpul, Martapura.
Di Banjarmasin, haul diselenggarakan dengan skala kecil. Misalnya di Majelis Az-Zauqi, Jalan Pandan Sari, Banjarmasin Tengah, yang menggelar Haul Guru Sekumpul pada Rabu (17/2) malam.
Sadar dengan bahaya Covid-19, jemaah menggelar haulan dengan protokol kesehatan (Prokes). Mulai dari menyediakan tempat cuci tangan, jaga jarak dan jemaah taat mengenakan masker salam kegiatan berjalan.
Salah satu jemaah, Ryan Ahmad mengaku sengaja datang untuk memanjatkan doa untuk Guru Sekumpul.
“Untuk mengenang beliau, kita doakan surat Al Fatihah setiap hari,” ujar warga Banjarmasin ini.
Sebelum pandemi, Ryan mengakui pelaksanaan Haul Akbar selalu mengundang perhatiannya.
Dia dan keluarga rela menginap di sekitar Mesjid Ar Raudah untuk mencari shaf paling depan untuk pelaksanaan Haul Abah Guru Sekumpul.
Terkait pelaksanaan haul akbar yang terhalang pandemi, dia mengaku tidak kecewa. “Kita masih bisa mendoakan beliau dimana saja,” ucapnya.
Di Banjarmasin, dilaporkan ada beberapa lokasi yang meminta izin kepada Satgas Penanganan Covid-19 untuk melaksanakan Haul Guru Sekumpul.
“Ada tiga yang lain masih berproses,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Banjarmasin, Machli Riyadi pada Rabu (17/2).
Machli mengatakan proses pengajuan izin keramaian Haul Sekumpul tidak sembarangan dilakukan. Pihaknya membatasi maksimal 100 orang dalam satu kegiatan.
Selain itu, jumlah jemaah harus juga disesuaikan dengan kapasitas ruangan maksimal 40 persen.
“Ada kami membatasi jumlah orangnya, tapi tidak melebihi 100 orang,” tegas Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin ini.
Kendati demikian, Machli meminta seluruh masyarakat yang menghadiri maupun menggelar Haul Sekumpul untuk taat protokol kesehatan.
“Karena penyebaran Covid-19 di Banjarmasin terus meningkat. Ini tanggung jawab bersama untuk mengendalikan Covid-19,” pungkasnya.