apahabar.com, KOTABARU – Harga eceran Si Melon atau gas melon 3kg masih dikeluhkan sebagian besar masyarakat di Kotabaru belakangan ini.
Berdasarkan penelusuran apahabar.com, warga Kotabaru harus merogoh kantong Rp40-45 ribu untuk mendapatkan gas melon 3 kilo di toko atau eceran.
Melambungnya harga gas bersubsidi itu juga dibenarkan warga di kawasan pusat Kotabaru.
“Saya baru beli gas melon itu Rp40 dan 45 ribu harganya,” ujar Ratna, warga Desa Gunung Ulin, Kecamatan Pulau Laut Utara, kepada apahabar.com, Senin (22/2).
Warga lainnya, juga tidak menampik mahalnya harga gas melon itu.
“Iya, benar. Sudah harganya Rp40 ribu, di eceran juga sudah susah gas melon itu,” ujar Akbar, warga Kotabaru.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian, dan Sumber Daya Alam, Setda Kotabaru, Fachruddin Rifani, menilai ada beberapa faktor penyebab kenaikan gas melon di eceran.
Fachruddin mengatakan, kenaikan harga gas melon terjadi hanya di toko atau eceran, bukan di pangkalan.
“Kami barusan rapat bersama empat agen gas melon. Hasilnya, mereka mengaku terkendala pendistribusian gas menuju Kotabaru,” ujar Fachruddin.
Disebutkannya, pendistribusian gas ke Kotabaru terganggu akibat adanya ruas jalan, atau jembatan yang putus di Pelaihari, Tanah Laut dan Tanah Bumbu.
“Jadi, penyebabnya itu soal pengirimannya ke Kotabaru dan soal jadwal penyeberang feri, karena pengiriman dilakukan malam hari,” katanya.
Menyikapi itu, Fachruddin mengaku akan segera mengakomodir bersama pihak terkait agar armada pengangkut gas melon tidak lagi terganjal jadwal penyeberangan.
“Memang armada itu kan khusus. Jadi, kami akan minta kebijakan, jadwalnya supaya bisa diatur oleh para pihak terkait. Sehingga, arus pendistribusian tidak terhambat lagi,” pungkasnya.