apahabar.com, MANCHESTER – Kembali mengalami kekalahan di Liga Inggris, Liverpool terancam gagal lolos ke Liga Champions.
Liverpool yang berstatus juara bertahan Liga Inggris, baru saja dikalahkan Leicester City dengan skor 1-3 di King Power Stadium, Minggu (14/2).
Sempat unggul lebih dulu lewat Mohamed Salah di menit 67, gawang Liverpool digelontor gol-gol James Maddison, Jamie Vardy dan Harvey Barnes.
Dengan demikian, Liverpool sudah mengalami 6 kekalahan di Liga Inggris 2020/2021. Jumlah itu sudah menyamai kekalahan terbanyak mereka dalam semusim sejak dilatih Juergen Klopp, tepatnya di Liga Inggris 2016/2017.
Fakta tersebut cukup memprihatikan, mengingat total perjalanan Liga Inggris 2020/2021 baru mencapai 63 persen.
Kemudan rata-rata raihan poin Liverpool juga kurang bagus. The Reds baru mengoleksi 40 poin dari 24 pertandingan atau rata-rata 1,67 poin.
Untuk sekali lagi, itu merupakan rata-rata poin terendah Liverpool dalam semusim, selama dilatih Juergen Klopp.
Sebelumnya di musim 2016/2017, Liverpool mampu memperoleh rata-rata 2 poin per pertandingan.
Sementara musim-musim berikutnya, angka cenderung semakin membaik. Seperti musim 2017/2018, mereka memperoleh rataan 1,97 poin.
Kemudian musim 2018/2019 dengan perolehan rata-rata 2,55 poin, serta musim 2019/2020 yang ditandai dengan rataan 2,6 poin per pertandingan.
Apabila rata-rata poin tidak segera diperbaiki, Liverpool sangat terancam gagal finis empat besar klasemen dan tidak lolos ke Liga Champions 2021/2022.
Dilansir Bolasport.com dari Sportinglife, rata-rata poin yang dibutuhkan sebuah klub untuk finis empat besar Liga Inggris dalam 10 tahun terakhir adalah 71,3 poin.
Andai rata-rata 1,67 poin yang dimiliki Liverpool berjalan konstan, berarti mereka hanya mengemas 63 atau 64 poin.
Dalam 10 tahun terakhir, poin terendah yang membuat sebuah klub finis empat besar adalah 66 poin. Capaian itu dibukukan Manchester City di musim 2015/2016 dan Chelsea 2019/2020.
Mengacu klasemen musim terakhir, Liverpool hanya finis kelima alias cuma memperoleh tiket ke Liga Europa, seandainya mengemas 63 atau 64 poin.