apahabar.com, BALIKPAPAN – Upacara peringatan HUT Kota Balikpapan ke-124 menjadi yang terakhir kalinya bagi Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi memimpin di kegiatan tersebut.
Masa jabatannya akan berakhir sebentar lagi. Sehingga ia nampak murung, sedih maupun bahagia bercampur menjadi satu dalam kegiatan di halaman Pemkot Balikkapan, Rabu (10/2).
Rizal mengakui dirinya bakal rindu suasana seperti ini, lantaran telah 10 tahun menjadi pemimpin daerah ditambah 5 tahun menjadi Wakil Wali Kota bersama Imdaad Hamid kala itu.
Tak banyak yang ia utarakan saat dihampiri awak media untuk mengungkapkan perasaan memimpin peringatan HUT Kota Balikpapan terakhir kali baginya.
“Tentu semuanya sulit diungkapkan karena terakhir, saya bahagia bisa terakhir ini di HUT Kota walaupun suasananya pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Rizal mengatakan, dirinya tidak bisa mengukur apakah selama kepemimpinannya dikatakan berhasil dalam membawa kota Balikpapan lebih baik, atau belum.
Pasalnya saat ini pun masih banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan lantaran harus berjibaku menghadapi pandemi Covid-19 yang tak kunjung reda.
“Harusnya kita bisa banyak hal Balikpapan bisa berubah 5 tahun ke depan, tapi situasinya seperti ini berhadapan dengan Covid-19. Jangankan membangun, mengatasi Covid-19 saja kita sudah berat,” tuturnya.
Usai pensiun dari Wali Kota Balikpapan, Rizal mengaku ingin menikmati masa tuanya bersama sang cucu. Dimana saat ini ia tengah mengajari sang cucu bercocok tanam agar tumbuh menjadi anak yang mandiri.
“Pokoknya saya ikut filosofi air mengalir, kalau memang sudah pensiun ya asyik dengan cucu, bisa menanam. Ini saya lagi mengajari cucu mengenal bagaimana padi, bagaimana singkong, supaya dia jangan enak saja makan, dia nggak tahu betapa beratnya kita menanam padi,” terangnya.
Ditanya apakah dirinya masih berminat terjun untuk bertarung dalam perebutan kursi Gubernur Kaltim pada tahun 2024 mendatang? Rizal seraya berangan membayangkan sosok Presiden Amerika, Joe Biden di usia ke-78 tahun.
“Kita pokoknya ikuti saja. Saya bilang kalau Presiden Amerika Serikat dalam usia 78 masih bisa menjadi pemimpin. Ya kita lihat saja lah. Kalau tidak bisa jadi pemimpin seperti yang ada, ya jadi pemimpin keluarga, cucu. Itu sudah pemimpin luar biasa,” pungkasnya.