apahabar.com, BANJARMASIN – Tepat hari ini, PDAM Bandarmasih menginjak usia 48 tahun. Menariknya, ada tantangan khusus diberikan Wali Kota Ibnu Sina kepada perusahaan daerah tersebut.
Ibnu meminta PDAM Bandarmasih untuk melayani seluruh pelanggan yang ada di ibu kota Kalsel.
Dengan jumlah pelanggan yang sudah mencapai 170 ribu jiwa, tantangan ini tentu tidak mudah.
PDAM harus melakukan investasi skala besar khususnya untuk memperbaiki kualitas air bersih mereka.
Terlebih, soal peremajaan dan perbaikan pipa PDAM Bandarmasih yang umumnya sudah berusia uzur.
“Saya memberikan motivasi ini untuk lebih baik ke depan,” ujarnya ketika ditemui di Aula PDAM Bandarmasih, Senin (15/2).
Ibnu membeberkan kunci menjawab tantangan itu tak lain adalah aspek badan hukum PDAM Bandarmasih.
Jika hal tersebut rampung, maka PDAM kemungkinan akan cepat melaksanakan investasi dan perkembangan jangka panjang.
Termasuk untuk melakukan pinjaman di pembiayaan atau perbankan dan skema kerja sama badan usaha dengan perusahaan.
Selama ini penyertaan modal dari Pemkot Banjarmasin tersendat tidak bisa masuk karena terbentur badan hukum perusahaan.
“Kalau itu selesai, kami komitmen saja mendukung dengan penyertaan modal. Kalau hitung-hitungan fleksibel, kenapa tidak,” ucapnya.
Menurut Ibnu, skema pinjaman sangat dimungkinkan. Apalagi didukung dengan kondisi perusahaan dengan jumlah pelanggan yang terus bertumbuh.
Dengan begitu, Ibnu menerangkan kebanyakan perorangan atau badan hukum akan melakukan penawaran investasi.
“Saya kira suasana pandemi jangan membuat kita tidak cerdas dalam berpikir,” pungkasnya.
Ibnu mengatakan permintaan ini sangat mempunyai dasar lantaran penyediaan air minum sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
“Kalau bisa dipercepat kenapa harus diperlambat. Asalkan kita mau kerja keras dan membaca peluang,” imbuhnya.
Mendengar itu, Direktur Umum PDAM Bandarmasih, Yudha Ahmadi langsung menjawab tantangan tersebut.
Dalam investasi memang tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan. Pihaknya, kata dia, butuh sekitar Rp50 miliar sampai Rp60 miliar.
Anggaran sebanyak itu cukup untuk memenuhi kebutuhan air yang akan disalurkan kepada pelanggan, khususnya di Banjarmasin Barat.
Pertama yang harus dilakukan adalah mengganti pipa dari Instalasi Pengolahan Air Ahmad Yani sampai ke Jalan Sutoyo S.
“Pipa itu memang sangat lama dan rentan kebocoran,” ucapnya.
Tak cuma Banjarmasin Barat, reservoir dan pipa distribusi lainnya ke Banjarmasin Utara juga perlu dibangun.
Sumber pendanaan itu tidak mungkin semuanya ditanggung oleh PDAM Bandarmasih.
Mereka harus mencari penyertaan modal, pinjaman dengan perbankan dan subsidi dari pemerintah pusat.
“Kita akan kaji dulu, sesuai dengan kemampuan,” tegasnya.