apahabar.com, BANJARMASIN – Kasus pencabulan anak kandung oleh ayah bejat di Kecamatan Banjarmasin Utara, Banjarmasin masih hangat diperbincangkan.
Untuk mengusir atau menghindari kasus itu berimbas, warga sekitar bersama pemuka agama menggelar tolak bala, Sabtu (13/02) malam.
Ritual keagamaan yang sarat akan nilai keislaman itu dilakukan dengan berkeliling komplek sambil memanjatkan doa, shalawat dan lantunan ayat suci Alquran yang dipimpin oleh pemuka agama setempat.
Tidak hanya itu, setiap sudut komplek juga dilantunkan adzan yang dilakukan dengan pengeras suara. Kemudian, di titik-titik tertentu disirami air yang sudah diberi doa.
Ketua RT setempat, Asmuni menjelaskan, semua hal itu dilakukan agar di wilayah tempat tinggalnya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan imbas dari kelakuan menyimpang salah satu warganya.
“Dengan doa yang dipanjatkan tadi malam, kita berharap kampung tempat tinggal kita ini aman dari bala atau musibah,” ujarnya.
Menurutnya, upacara tersebut dilakukan atas keinginan warga dan persetujuan dari pihak keluarga yang bersangkutan.
“Kita keliling komplek sambil membaca doa dan shalawat, dengan radius kira-kira 40 meter dari rumah pelaku,” ucapnya.
Ditambahkan, menurut penjelasan orang tua dulu, jika ada kejadian seperti itu yang terkena bala atau musibah sebagai azab dari Tuhan, adalah seluruh tetangga yang masuk dalam jarak 40 meter.
Terakhir, pria berusia 56 tahun itu melanjutkan, tolak bala tersebut diakhiri dengan kembali membacakan doa selamat di depan rumah pelaku.
“Tolak bala tadi malam diikuti oleh puluhan warga yang merupakan tetangga dan jamaah Masjid As Sajadah, mereka takut jika ada musibah lain yang menimpa warga sekitar,” pungkasnya.
Kasus pencabulan anak kandung itu tentu bikin geger warga sekitar.
Berdasarkan pengakuan pelaku, perbuatan tercela tersebut sudah dilakukan pelaku sejak anaknya masih duduk di kelas VI SD sampai dengan kelas VIII SMP.
Beruntung, pada Kamis (4/2) malam yang lalu, jajaran Polresta Banjarmasin berhasil meringkus AS di kediamannya di Komplek Kenanga, Jalan Jahri Saleh, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara.

Warga Banjarmasin Utara berdoa agar kasus pencabulan anak kandung tak berimbas. Foto-Istimewa