apahabar.com, MARTAPURA – Baru delapan hari surut dari banjir susulan, pasca-banjir besar Kalsel, kini banjir kembali melanda sejumlah titik Kabupaten Banjar, Selasa (9/3).
Banjir mulai naik sejak Senin (8/3) kemarin, setelah sebelumnya hujan deras pada Minggu (7/3) dini hari.
Selama tiga hari ini, hujan terus mengguyur wilayah Kabupaten Banjar. Alhasil, Sungai Martapura kembali meluap. Kiriman dari Sungai Riam Kiwa.
Informasi dihimpun, Kecamatan Pengaron, Astambul, dan Martapura terdampak banjir susulan jilid dua ini.
Sebelum ini, beberapa titik di 4 kecamatan masih terdampak banjir, seperti di Martapura Timur, Barat, Sungai Tabuk, dan Cintapuri Darussalam.
Salah satu wilayah yang rutin banjir berada di Desa Bincau, Kecamatan Martapura Kota. Hingga hari ini, air perlahan terus naik sejak pagi kemarin.
“Sampai siang ini di rumah saya kedalaman air sudah 8 CM,” ujar Rizkiah, warga Perumahan Berkat Alam Sekumpul (BAS) RT 12 Desa Bincau.
Di luar rumah, kedalaman air bervariasi, dari 20 cm sampai 50 CM.
“Ini banjir yang kelima kalinya selama 2021 ini. Sudah 4 kali bersih-bersih rumah,” keluhnya.
Menurutnya, banjir kali ini adalah yang paling lama dan terparah. Banjir sudah melanda sejak 16 Desember 2020.
Kala banjir besar pertengahan Januari lalu, air di dalam rumah mencapai dada orang dewasa.
“Kalau di luar rumah sampai leher,” imbuhnya.
Hujan deras ini memang sudah diprediksi bakal berakhir sampai pertengahan Maret ini.
“Sesuai perkiraan BMKG, hujan dengan intensitas tinggi sampai pertengahan Maret,” ujar Kepala BPBD Banjar, Irwan Kumar kepada apahabar.com, akhir Februari lalu.
Ia melanjutkan musim penghujan kali ini cukup panjang karena fenomena Lalina. Makanya, kata dia, cuaca ekstrem tidak hanya terjadi di Kalsel, tetapi juga di sejumlah wilayah di Indonesia.
“Setelah pertengahan ini hujan tetap ada, namun curahnya tidak begitu tinggi lagi,” pungkasnya.