apahabar.com, JAKARA – Sekitar satu jam gempa dengan Magnitudo (M) 7,2, Badan meteorologi Jepang (JMA) mencabut peringatan tsunami.
Gempa melanda wilayah pantai timur laut negara itu pada Sabtu (20/3).
JMA menyatakan, gempa tersebut terjadi pada pukul 18:09 di perairan Pasifik di wilayah Miyagi dengan kedalaman 60 kilometer (37 mil). JMA pun mengeluarkan peringatan untuk gelombang tsunami sekitar satu meter.
Mengutip detik.com yang melansir kantor berita AFP, Sabtu (20/3), ribuan warga menerima peringatan evakuasi atas peringatan tsunami, yang dicabut sekitar pukul 19:30 waktu setempat.
Pencabutan peringatan tsunami mendorong pemerintah kota untuk menghentikan langkah-langkah evakuasi.
Utilitas lokal dan otoritas nuklir negara mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir di kawasan itu tidak menunjukkan kelainan apa pun setelah gempa. Sementara itu, perusahaan kereta api lokal menangguhkan layanan, termasuk kereta peluru Shinkansen berkecepatan tinggi.
Saluran televisi lokal NHK melaporkan seperti dilansir DW, Sabtu (20/3), gelombang tsunami pertama hingga satu meter sempat menghantam daratan tak lama setelah gempa bumi. Namun, tak ada laporan mengenai korban maupun kerusakan akibat gempa dan tsunami tersebut.