apahabar.com, BARABAI – Pembinaan literasi untuk masyarakat Hulu Sungai Tengah (HST) resmi ditutup, Jumat (19/3) sore.
Ke-50 peserta diminta mempraktikkan teori yang telah diberikan selama dua hari tadi, 18-19 Maret.
50 peserta itu dibagi empat kelompok. Kelompok pertama diberi teks cerpen kemudian diminta untuk menulis ulang dengan mengubahnya menjadi naskah drama.
Kelompok kedua diminta untuk menulis ulang cerita menjadi sebuah berita. Kemudian kelompok ketiga diminta menulis puisi berdasarkan pengalaman.
Kelompok terakhir diberi tugas menulis opini. Kemudian diubah menjadi esai.
Praktik literasi nampak seru ketika perwakilan kelompok maju ke depan menyampaikan hasil tulisannya. Mereka yang selesai mempraktikkan tulisannya langsung diberi hadiah oleh narasumber atau Pegiat Literasi HST, Masruswian.
Masruswian menerangkan, menulis merupakan suatu cara atau teknik yang digunakan dalam keterampilan berbahasa.
Pembinaan literasi, lanjut Masruswian dimulai dari teori berbagai strategi menulis. Kemudian dilanjutkan praktek menulis.
“Seperti kegiatan ini sangat efektif karena nantinya bisa diterapkan dan menjadi bagian kegiatan komunitas literasi di desa masing-masing,” kata penulis kisah Si Palui pada salah satu media di Banjarmasin ini, Sabtu (20/3).
Penulis pemula atau masyarakat yang dibina, kata Masruswian harus mampu memahami bahasa. Terutama cara mengekpresikan bahasa dalam bentuk tulisan.
“Oleh karena itu, dalam strategi menulis, kita harus memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi dan harus jeli,” tutup Sastrawan asal HST ini.
Sebelumnya, pembinaan bagi komunitas literasi yang digelar oleh Balai Bahasa Kalsel resmi ditutup di Aula Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispersip) Daerah HST, Jumat (19/3).
Kepala Dispersip HST, Mardiono mengingatkan kegiatan pembinaan itu merupakan bagian untuk mendorong komunitas literasi di desa.
“Lebih giat lagi melakukan pembinaan literasi di masyarakat dengan menerapkan segala pengetahuan yang didapat selama mengikuti pembinaan ini,” pesan Mardiono.
Selama kegiatan pembinaan literasi, ke 50 peserta dari desa di HST diberi teori oleh narasumber yang kompeten di bidangnya. Yakni, Instruktur Literasi Balai Bahasa Kalsel, Risa Risdarini dan Pegiat Literasi HST, Masruswian.
Keduanya memberikan materi di bidang masing-masing. Risa dengan materi strategi dan praktik membaca sedangkan Masruswian dengan materi strategi dan praktik menulis.
Turut hadir dalam acara penutupan pembinaan, Ketua Panitia Pelaksana dari Balai Bahasa Kalsel, Indrawati.