apahabar.com, BARABAI – Sehari pascadikukuhkan, pengurus Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Hulu Sungai Tengah (HST) turun ke jalan.
Mereka melakukan kegiatan sosial membantu masyarakat terdampak banjir. Aksi nyata ini dilakukan di Desa Baru-Waki Kecamatan Batu Benawa, Minggu (21/3).
Selama melakukan kegiatan sosial, pengurus PPI bersinergi dengan Pemkab HST.
Nampak mereka mengajak bermain para anak korban banjir. Tak luput mengedukasi mengenai kesehatan dan penggunaan masker.
“Kami dengan jajaran BPBD HST dan TNI-Polri melakukan trauma healing kepada anak-anak supaya tidak terjadi lagi perasaan ketidaknyamanan pada mereka terlebih akibat banjir bandang lalu,” kata Ketua PPI HST, Aidi Rozain usai kegiatan sosial.
PPI HST, lanjut Aidi, turut prihatin dengan peristiwa banjir bandang yang terjadi 13 Januari 2021 lalu. Dia berharap para korban diberi kekuatan dan ketabahan menghadapi musibah itu.
“Mereka merupakan saudara kita semua, apa yang mereka rasakan kita juga merasakannya dan duka mereka merupakan duka kami semua,” terang Aidi.
Selain trauma healing, PPI HST juga memberikan mainan kepada anak-anak di sana. Pihaknya juga memberikan masker kepada masyarakat.
“Terima kasih kepada rekan-rekan PPI Kab HST atas partisipasinya berjuang mengumpulkan donasi untuk membantu saudara kita yg kena musibah,” tutup Aidi.
Bencana alam yang mengawali 2021 ini disebut sebagai banjir terparah dalam sejarah HST. 10 dari dari 11 kecamatan di Bumi Murakata terdampak.
Terparah ada pada 3 kecamatan yakni, Hantakan, Batu Benawa dan Barabai.
Dari data BPBD HST yang dirilis Diskominfo setempat, pada 10 kecamatan itu ada 87.506 jiwa dari 29.06 KK yang terdampak. Rumah warga yang terendam mencapai 20.554 unit.
Sedangkan rumah warga yang rusak berat sebanyak 2.973 unit. Sementara rumah warga yang hilang akibat disapu air bah sebanyak 183 unit.
Selain itu, ribuan fasilitas umum, lahan pertanian, peternakant hingga UMKM di HST juga ikut terdampak.
Banjir ini juga memakan korban jiwa. Ada 10 orang warga HST yang dinyatakan meninggal.
Untuk diketahui, khusus untuk Desa Baru-Waki, ada 2 RT yang paling parah terdampak banjir bandang. Yakni di RT 2 dan 8.
Total ada 201 rumah yang rusak dan 49 rumah hilang akibat terseret derasnya air bah Rabu malam hingga Kamis dini hari di Januari itu.
Sekolah, tempat ibadah hingga jembatan pun rusak berat akibat musibah itu.
Hingga saat ini, Pemkab HST berupaya melakukan pemulihan. Berbagai komunitas hingga instansi pun turut membantu pemulihan pascabanjir di HST ini.

Salah satu pengurus PPI HST mengajarkan cara memasang masker kepada anak korban banjir di Batu Benawa, Minggu (21/3). Foto-apahabar.com/Lazuardi