apahabar.com, BANJARBARU – Curah hujan tinggi di Kalimantan Selatan beberapa hari belakangan ini dipastikan bukan ulah badai siklon tropis Seroja yang menerjang Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalsel memastikan daerah ini aman dari badai siklon tropis Seroja.
“Siklon tropis Seroja tidak memberikan dampak yang terlalu signifikan terhadap wilayah Kalsel. Potensi hujan Kalsel saat ini dikarenakan adanya shearline [belokan angin] di sekitar wilayah Laut Jawa dan Kalimantan Barat serta didukung adanya proses konvektif yang kuat,” ujar staff forecaster BMKG Kalsel, Rizqi Nur Fitriani kepada apahabar.com, Selasa (6/4/2021) siang.
Sehingga Kalsel aman dari ancaman banjir disertai tanah longsor akibat badai siklon tropis Seroja.
Dijelaskannya pula, untuk wilayah yang terdampak badai siklon tropis seroja, yaitu Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Sulawesi selatan, dan sebagian Sulawesi Tenggara.
“Itu hasil update per 5 april 2021 jam 06.00 utc atau 14.00 Wita,” jelas Rizqi.
Untuk diketahui, badai siklon tropis Seroja adalah penyebab cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Tanah Air, yang dampaknya mengakibatkan gelombang tinggi di Samudra Hindia Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan ketinggian ekstrem lebih dari 6 meter.
Siklon tropis sendiri adalah badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km.
Badai siklon ini terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 derajat celsius. Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.
Badai siklon tropis Seroja yang berada di selatan NTT, telah memicu terjadinya bencana alam banjir hingga tanah longsor.
Akibat bencana itu, ratusan orang mengungsi dan puluhan orang meninggal dunia, keterangan ini disampaikan dalam konferensi pers Kemensos RI yang digelar secara virtual Senin (5/4/2021) kemarin.