apahabar.com, BALIKPAPAN – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Balikpapan mengevakuasi dua ekor buaya milik warga.
Buaya tersebut selama ini dipelihara oleh Mujiono, warga RT 42 kawasan Markoni, Kecamatan Balikpapan Kota.
Ketua tim evakuasi dari BKSDA Balikpapan, Nidiansyah, mengatakan dua buaya ini dievakuasi lantaran kondisi fisiknya yang sudah sangat besar.
Dia bilang pemiliknya tidak punya tempat lagi untuk menampung buaya tersebut.
“Dilaporkan sama pemiliknya kalau dia pelihara dua ekor buaya, terus karena tempatnya sempit jadi diserahkan ke kami,” tuturnya.
Dua buaya jenis supit dan muara ini cukup sulit dievakuasi lantaran berada di permukiman sempit. Buaya juga melakukan perlawanan saat dievakuasi.
Sebelumnya, petugas BKSDA sempat terkejut saat mengetahui ada warga yang memelihara buaya. Sebab, perizinan untuk memelihara hewan ini cukup rumit.
Mujiono kemudian bercerita buaya tersebut ditangkap saat banjir melanda Balikpapan pada 1995.
“Ceritanya dulu waktu tahun 1995 kan sering terjadi banjir di Kelurahan Damai. Nah, di situ ada dua ekor buaya yang hanyut. Waktu itu ukurannya masih 90 sentimeter. Cuma karena dia senang makanya dia pelihara diam-diam,” ungkapnya.
Warga sekitar ternyata tidak tahu Mujiono memelihara dua ekor buaya. Sebab buaya itu hanya ditaruh di dalam bak kecil di rumahnya.
“Kita pun juga nggak tahu karena tersembunyi di dalam gang. Dan tidak pernah ada laporan, karena masyarakat sekitar juga nggak pernah tahu. Karena sekarang ukurannya sudah agak besar, mereka khawatir. Akhirnya dia melaporkan untuk menyerahkan itu,” jelasnya.
Buaya muara yang dievakuasi memiliki panjang 3 meter 10 sentimeter dan untuk jenis buaya supit memiliki panjang 2 meter 55 sentimeter.
Pihak BKSDA sementara ini menitipkan dua ekor buaya tersebut ke Penangkaran Buaya Teritip. Sebab pihaknya masih berpikir kembali untuk melepaskan buaya yang tergolong jinak itu.
“Sementara kita titipkan dulu ke penangkaran buaya. Kalau mau kita carikan ke habitatnya. Ini hewan sih sudah jinak. Khawatirnya ketika dilepas tidak bisa bertahan hidup,” pungkasnya.