apahabar.com, KOTABARU – Ketua DPRD Kotabaru, Syairi Mukhlis, didampingi Forkopimda memimpin rapat dengar pendapat (RDP) ihwal tambang Pulau Laut, Senin (21/2).
RDP kali ini digelar sebagai tindak lanjut dari kegiatan urung rembuk yang digelar warga Kotabaru, perihal aktivitas pertambangan batu bara. Termasuk yang dilakukan oleh PT Sebuku Tanjung Coal (STC).
Syairi Mukhlis mengatakan dalam RDP terdapat beberapa aspirasi yang disampaikan peserta. Di antaranya, berkenaan dengan tenaga kerja, CSR, croosing, hingga keluhan-keluhan lainnya.
“Intinya, apa yang menjadi harapan di RDP ini akan kita tindaklanjuti, dan sampaikan. Baik itu kebijakan Pemda Kotabaru, Provinsi, dan Pusat,” ujar Syairi, Senin sore.
Syairi menambahkan, berkenaan dengan CSR, Pemda Kotabaru harus segera membuka forum CD CSR, sehingga program pemerintah dengan program CSR pihak perusahaan sinkron.
“Nah, nanti ketika Musrenbang Kabupaten, apabila ada program pemerintah yang tidak bisa terlaksana, bisa menggunakan dana CSR,” ucapnya.
RDP kali ini juga dihadiri pihak Dinas Lingkungan Hidup Kotabaru, Badan Pertanahan Nasional Kotabaru, LSM, Kepala Desa, Camat, dan undangan lainnya.
Sementara, pihak STC sendiri tampak tidak hadir dalam RDP. Mereka beralasan karena meningkatkan angka Covid-19.