apahabar.com, TANJUNG – Naiknya harga gas elpiji non subsidi membuat sejumlah warga di Tabalong terkejut. Keterkejutan warga terlihat dari menurunnya daya beli mereka.
“Saat hari pertama kenaikan gas elpiji non subsidi pembeli sempat kaget, tapi karena itu kebutuhan, mereka tetap membelinya,” kata pemilik pangkalan gas Elpiji toko Rizki di Jalan Jenderal Sudirman Tanjung, Rabu (2/3).
Rizki menuturkan, pemberitahuan naiknya harga gas Elpiji tersebut sudah diedarkan distributor.
Untuk tabung Bright Gas 5,5 kilogram harga saat ini Rp100 ribu dari awalnya Rp90 ribu.
Sedangkan untuk tabung 12 kilogram yang tadinya Rp185 ribu naik menjadi Rp205 ribu.
“Kenaikan Rp10 ribu pada tabung 5,5 kilogram dan Rp20 ribu untuk gas tabung 12 kilogram,” jelas Rizki.
Rizki menuturkan dengan kenaikan gas non subsidi tersebut penjualan menjadi menurun. Jika sebelumnya ia mampu menjual untuk gas 5,5 kilogram sebanyak 5-10 tabung tapi untuk hari ini baru 1 tabung terjual.
“Demikian pula dengan tabung gas 12 kilogram, juga mengalami penurunan penjualan,” bebernya.
Rizki menuturkan tabung 5,5 kilogram pangsa pasarnya adalah UMKM dan rumah tangga yang enggan mengantre lama untuk mendapatkan gas tabung 3 kilogram subsidi.
“Sedangkan gas 12 kilogram pembelinya rumah makan dan rumahan. Khusus 12 kilogram biasanya pembeli melakukan pemesanan dan diantar dengan ditambah ongkos kirim dengan biaya yang disepakati sebelumnya,” ungkapnya.
Rizki berharap harga gas Elpiji bisa dikembalikan ke harga sebelumnya karena kasihan masyarakat.
“Kalau kami sebagai pedagang tidak masalah soalnya jika naik tentu akan mengikutinya, sementara masyarakat yang ingin beralih ke gas 3 kilogram tidak bisa karena ini hanya masyarakat tidak mampu,” pungkasnya.