apahabar.com, MARTAPURA – Angin puting beliung merusak ratusan rumah warga di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (28/2). Hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih menghitung jumlah kerugian.
Di Kecamatan Sungai Tabuk, total 145 rumah rusak di 8 desa, ditambah 7 gudang bata, 1 pesantren dan gudang milik perkumpulan kematian.
Dari 145 itu, sebanyak 27 rumah rusak berat, 26 rumah rusak sedang, dan 92 rumah rusak ringan. Total 488 jiwa dari 145 KK yang terdampak, sebagian besar terpaksa mengungsi.
Sedangkan di wilayah tetangga, yakni Kecamatan Martapura Barat, ada dua rumah yang rusak di Desa Sungai Rangas Hambuku.
Kepala BPBD Banjar, Ahmad Solhan melalui Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Azhar Alamsyah mengatakan pihaknya sudah dua hari ini mendata rumah korban puting beliung. Namun, ia masih enggan berspekulasi terkait total kerugian lantaran pendataan belum selesai.
“Nanti bila sudah selesai pasti dikabari. Tim kami di lapangan masih memvalidasi rumah yang rusak,” ujar Azhar, Rabu (2/3).
Ia mengakui validasi tim di lapangan tidak mudah. Pasalnya rumah – rumah yang terdampak puting beliung tidak di satu lokasi saja. Terlebih lagi jarak antar rumah warga tak sedikit yang berjauhan.
“Kita memvalidasi satu persatu. Mengapa, kadang laporan yang masuk ke kami rumahnya rusak berat tapi setelah didatangi ternyata tidak, seperti hanya atapnya saja yang terbang,” ungkapnya.
Sebelumnya, Bupati Banjar H Saidi Mansyur mempertimbangkan dua opsi bantuan untuk korban puting beliung, yakni bantuan berupa uang atau barang bahan bangunan.
“Dinas Sosial dan BPBD sudah ke sana, kami merapatkan dulu untuk menindaklanjuti apakah diberi bantuan berupa uang atau mungkin berbentuk barang,” ucap Saidi Mansyur, Selasa (1/3).