apahabar.com, BANJARMASIN – Fakta baru meninggalnya jemaah asal Kompleks Bunyamin, Kertak Hanyar, Banjar, Kalimantan Selatan, kala salat sunah Isya di masjid menyeruak ke permukaan.
Sebelum meninggal, jemaah yang diketahui bernama H. Jamiat (63) itu sempat menepuk-nepuk dada.
Salah seorang jemaah, Rohim mengatakan mendiang datang ke masjid menjelang salat Isya.
Kemudian, mendiang menunaikan salat sunah Tahiyatul Masjid.
Setelahnya, mendiang duduk sembari menanti azan.
“Saat azan, beliau terlihat menepuk-nepuk dada,” ucap Rohim, Jumat (29/4).
Tak berselang lama, mendiang membungkuk mirip orang bersujud.
Namun, Rohim yang kala itu sudah berdiri melaksanakan salat sunah Rawatib tidak bisa berbuat banyak.
“Setelah salat, saya meminta jemaah lain untuk menolong almarhum,” katanya.
Ketika diangkat, tubuh mendiang sudah sangat lemah.
Kendati demikian, ia tak bisa memastikan apakah bersangkutan masih hidup atau sudah meninggal dunia.
“Waktu itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Ciputra untuk mengetahui kondisinya. Kami kira cuma pingsan, ternyata tadi pagi dapat informasi kalau meninggal dunia,” ungkapnya.
Meski sering bertemu di masjid, namun Rohim mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan almarhum.
“Kalau beliau salat di masjid, pasti posisinya selalu di sana, nggak pernah pindah ke tempat lain,” kisahnya.
“Tapi beberapa waktu belakangan memang agak terlihat gelisah, cuma karena kita nggak kenal, nggak berani juga bertanya macam-macam,” lanjutnya.
Di sisi lain, ia mendoakan agar almarhum meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah.
“Apalagikan tanda-tandanya orang meninggal husnul khotimah itu ada sama almarhum, meninggal di masjid dalam kondisi menunggu salat, malam Jumat di bulan puasa pula,” tutupnya.
Sebelumnya dalam video beredar, seorang jemaah mengenakan batik tampak bersujud di shaf paling depan.
Sementara di sisi kiri, kanan dan belakang, jemaah lain terlihat khusyuk menunaikan salat sunah Isya.
Namun setelah lebih dari semenit bersujud, jemaah yang berada di sebelahnya mulai menaruh curiga.
Jemaah itu langsung menghampiri, dan benar yang bersangkutan telah menghembuskan napas terakhir.