Serangan Berani Mati
Militer Belanda yang tak menduga dengan serangan berani mati itu, kelabakan dan tidak berkutik. Semuanya tewas di tempat, sedangkan truk pengangkut berhasil dijungkirkan ke samping jalan.
Namun sebelum pejuang berhasil merampas senjata lawan, satu truk berisi penuh militer Belanda datang lagi. Akibatnya pertempuran jarak dekat pun tidak terhindarkan.
Tak lama berselang, muncul lagi militer Belanda yang datang. Peluru panas pun semakin banyak berterbangan, di antaranya melukai Made Kawis.
Oleh karena semakin tidak seimbang, pejuang pun memilih mengundurkan diri, sembari menyelamatkan Made Kawis yang menderita luka parah.
“Pertempuran Hambawang Pulasan ini membuat jiwa militer Belanda merosot, kerena banyak tentara yang tewas maupun terluka,” jelas Mansyur.
“Sebaliknya semangat perlawanan pejuang dan rakyat banua semakin tergugah untuk terus berusaha mengusir penjajah,” tegas dosen Prodi Pendidikan Sejarah FKIP ULM ini.
Namun demikian, Made Kawis gugur sebagai kusuma bangsa. Sedangkan Utuh Kandangan yang sempat tertangkap di Kias Tapuh, berhasil melarikan diri dan kembali ke markas Gerpindom di Goa Kudahaya.