apahabar.com, BANJARMASIN – Urang Banua, patut bangga. Seorang mahasiswa asal Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil bikin inovasi berupa trolly pemanas makanan (food warmer) berbasis arduino uno untuk pasien rumah sakit.
Ia adalah Ichlasul Akmal, mahasiswa asal Amuntai yang baru saja menyelesaikan sidang skripsi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Penemuan itu sendiri berasal dari hasil penelitian tugas akhir yang Ichlasul Akmal lakukan selama 3 bulan lamanya.
Food warmer trolly biasanya digunakan untuk memanaskan makanan pasien di rumah sakit.
Hanya saja selama ini, kekurangan food warmer trolly konvensional yang banyak dipakai di rumah sakit mudah kehilangan suhu panas. Sehingga membuat makanan mudah dingin.
Bentuknya yang terbuka juga membuatnya rentan terkontaminasi mikrobakteri yang tidak diinginkan.
Sedangkan alat yang diciptakan oleh Ichlasul Akmal diklaim memiliki beberapa keunggulan. Yakni, bentuknya yang tertutup membuat makanan akan lebih higienis.
Selain itu, sistem pemanas yang berbasis arduino uno membuat alat ini dapat menjaga kestabilan suhu sehingga lebih efisien dibanding pemanas konvensional.
“Arduino uno adalah komponen perangkat elektronik sebagai pengendali suatu perangkat elektronika atau sebagai otak dalam dalam perangkat elektronika tersebut. Arduino menggunakan bahasa pemrograman C yang sudah disederhanakan,” kata Ichlasul Akmal kepada apahabar.com, Kamis (14/4) malam.
Hanya saja, alat yang dibuatnya ini masih memiliki kekurangan di bagian baterai. “Perlu dikembangkan lagi,” ujar buah hati pasangan Anshari dan Junaina ini.
Namun begitu, mahasiswa Amuntai Program Studi Elektromedik UMY ini merasa bahwa temuannya tersebut dapat berkontribusi lebih di masyarakat khususnya instansi kesehatan.
Dia berharap alatnya itu akan menjadi lebih baik dengan kontribusi dari pihak lain melalui temuan yang telah ia ciptakan.
Mahasiswa kelahiran Amuntai 1 Juni 1999 ini juga berharap, alat hasil inovasinya ini tidak hanya jadi sekadar syarat untuk lulus akademik. Namun bisa dipatenkan untuk kebutuhan di rumah sakit di seluruh tanah air.
“Mengingat perlunya alat ini sebagai penunjang kesehatan bagi pasien di rumah sakit,” harapnya.
“Saya berharap dapat didistribusikan ke berbagai rumah sakit di Kalsel, maupun luar Kalsel,” tambahnya.
Sementara itu, pembimbing tugas akhir, Meilia Safitri dan pembimbing teknisi Rumah Sakit PKU Gamping, Muhammad Irfan mengaku bangga atas temuan Ichlasul Akmal. Mereka merasa temuan anak bimbingnya bisa memberikan dampak yang bagus.
Mereka berharap penelitian ini dapat digunakan di rumah sakit atau instansi sejenisnya.
Selain itu, harapan mereka anak bimbingnya dapat terus melanjutkan hasil temuanya.
BREAKING! Pemuda Kapuas Tergeletak Bersimbah Darah di Jembatan Anjir Pal 1