apahabar.com, MARABAHAN – Sejumlah catatan diberikan Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani AS, ketika meresmikan bangunan anyar Puskesmas Barambai, Rabu (25/5).
Dibanding fasilitas serupa di Batola, Puskemas Barambai terbilang paling megah. Hal ini terbilang wajar, mengingat pembangunan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik senilai Rp6,5 miliar.
Diketahui pekerjaan pembangunan yang dilakukan CV Sumber Rahmat Abadi ini memakan waktu selama 152 hari kalender, terhitung sejak 6 Juli sampai 4 Desember 2021.
Selama proses pekerjaan Puskesmas Barambai, Dinas Kesehatan juga meminta pendampingan hukum dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Batola.
Namun ketika pembangunan berjalan, sempat terjadi adendum kontrak terkait penambahan struktur bangunan untuk memperkuat pondasi.
Selanjutnya dilakukan adendum kedua, terkait penambahan waktu pekerjaan yang awalnya berakhir 4 Desember menjadi 18 Desember 2021.
Hal itu berkenaan kendala mobilitas material, setelah dua jembatan menuju lokasi pembangunan diperbaiki dan pengaruh curah hujan yang cukup tinggi.
Beruntung sebelum 18 Desember 2021, pengerjaan bangunan berlantai dua itu selesai. Adapun lantai dasar memiliki luas 479,5 meter persegi dan lantai dua 272 meter persegi.
Selain bangunan lebih luas, Puskesmas Barambai juga memiliki ruang rawat inap dan ruang melahirkan yang dilengkapi peralatan USG, serta perlengkapan dokter gigi.
Namun demikian, ketersediaan fasilitas itu belum sepenuhnya memuaskan Bupati Noormiliyani. Terlebih fungsi Puskesmas Barambai memiliki letak strategis untuk melayani masyarakat di kecamatan lain.
“Bangunan sudah megah, tapi kalau tidak dilengkapi peralatan yang memadai, juga akan sulit menjadi rujukan pelayanan kesehatan,” papar Noomiliyani.
Sejumlah hal pun menjadi catatan Noormiliyani. Di antaranya keberadaan laboratorium skala kecil dan peralatan rontgen.
“Tanpa peralatan itu, warga Barambai akan tetap harus ke Marabahan untuk memeriksakan kesehatan,” papar Noormiliyani.
Sedangkan catatan yang dapat diselesaikan segera adalah pendingin udara di ruang persalinan dan bayi, serta penggantian tirai pembatas antarpasien yang terlalu transparan.
“Mengingat masa jabatan kami akan berakhir 4 November 2022, saya berharap bupati selanjutnya bisa memfasilitasi semua kebutuhan Puskesmas,” pungkas Noormiliyani.