apahabar.com, BANJARMASIN – Kasus dugaan penipuan arisan online kembali menyeruak. Korbannya kali ini datang dari Banjarbaru.
Jumlahnya ada lima orang, di antaranya Gita dan Danu. Mereka telah melaporkan dugaan penipuan itu ke Ditreskrimum Polda Kalsel.
“Laporan Kamis lalu sudah masuk. Masih proses,” ujar Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Rifa’i, Kamis (16/6).
Sepekan berjalan, kepolisian telah mengantongi nama terduga bandar arisan online tersebut.
“Terduga pelaku sudah diketahui dan ini masih dalam penyelidikan untuk mencari di mana yang bersangkutan berada,” beber Rifa’i.
Kendati demikian, Kombes Rifa’i belum dapat menjelaskan secara rinci siapa pelakunya.
“Intinya masih proses. Mohon bersabar,” imbuhnya.
Gita dan Danu serta dan ketiga rekannya mengaku mengalami kerugian total sekitar Rp48 juta.
Menurut keterangan mereka, arisan online yang mereka ikuti dibandari kakak-beradik di Martapura.
“Kakak beradik kandung di Martapura,” jelas Danu.
Kerugian muncul manakala bandar tak lagi membayangkan keuntungan yang dijanjikan baik dari transaksi penjualan slot arisan maupun arisan online itu sendiri.
“Bentuknya macam-macam. Juga ada bentuk investasi. Sebenarnya yang ikut banyak tapi nggak mau lapor. Takut hilang duit,” beber Gita.
Mereka sendiri mengaku ikut dalam arisan online dan jual beli slot arisan tersebut sejak 2021 lalu.
Sialnya, Februari 2022 bandar sudah mulai tak lagi dapat membayar keuntungan yang dijanjikan.
Menanggapi maraknya kasus penipuan arisan online, Kabid Humas Rifa’i kembali mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati.
“Hati hati lah yang berhubungan dengan medsos dan online-online ini jangan terlalu mudah menyerahkan uang. Hati-hati dan waspada, kan sudah banyak contoh kasus demikian,” imbuhnya.