apahabar.com, BANJARBARU – Memasuki bulan keenam 2022 atau periode pertama musim kemarau, tercatat sudah 6,5 hektar lahan di Banjarbaru yang dilalap api.
Kejadian kebakaran hutan dan lahan tersebut tersebar di kawasan Kecamatan Cempaka, Landasan Ulin dan Liang Anggang dalam periode Januari hingga awal Juni 2022.
“Memang Banjarbaru sudah memasuki status waspada kebakaran hutan dan lahan,” papar Kepala Pelaksana BPDB Banjarbaru, Zaini Syahranie, Jumat (10/6).
“Tercatat sejak awal 2022 hingga sekarang, kurang lebih 6,5 hektare lahan sudah terbakar,” imbuhnya.
Untuk sementara kebakaran hutan dan lahan terbanyak terjadi di Cempaka dan Landasan Ulin. Sedangkan kejadian di Liang Anggang belum terlalu parah.
“Dalam satu pekan terakhir, eskalasi kebakaran hutan dan lahan di Banjarbaru mulai naik. Situasi ini juga telah menjadi atensi Pemprov Kalimantan Selatan,” papar Zaini.
“Kami sedang mengusulkan kenaikan status dari waspada menjadi siaga kebakaran hutan dan lahan. Mungkin beberapa hari kedepan sudah berganti status,” tambahnya.
Selain sudah terjadi, titik rawan kebakaran hutan dan lahan di Banjarbaru masih seputar Cempaka, Landasan Ulin dan Liang Anggang.
“Sedangkan untuk dugaan penyebab antara lain sengaja oleh oknum tak bertanggungjawab dan faktor alam di musim kemarau,” tegas Zaini.
Untuk mengantisipasi peningkatan kejadian, BPBD Banjarbaru mengklaim sudah mempersiapkan personel maupun sarana dan prasarana.
“Semua personel disiapkan untuk merespons laporan kebakaran hutan dan lahan. Armada juga sudah disiapkan, termasuk unit tangki dan kendaraan jelajah,” rinci Zaini.
Itu belum termasuk Masyarakat Peduli Api (MPA) yang bersiaga di setiap kelurahan, ditambah relawan pemadam kebakaran swasta.
“Alhamdulillah kawan-kawan relawan selalu sigap dalam merespons bencana di Banjarbaru, termasuk kebakaran hutan dan lahan. Tentu kami akan berkolaborasi semuanya,” jelas Zaini.
Sementara salah seorang relawan swasta, Bahrudin, juga siap setiap waktu membantu menangani kebakaran hutan dan lahan.
“Faktanya dalam empat tahun terakhir, kami selalu turun membantu. Kalau sudah panggilan sosial, Insyallah kami selalu siap,” tegas Bahrudin.
Meski demikian, relawan pemadam kebakaran berharap difasilitasi Pemkot atau BPBD Banjarbaru, mengingat mereka juga memiliki keterbatasan.
“Mungkin difasilitasi bahan bakar, mesin semprot dan fasilitas pemadaman. Kalau soal honor, kami tidak pernah meminta,” pungkas Bahrudin.