apahabar.com, JAKARTA – Badan cuaca nasional Jepang mewaspadai letusan susulan setelah gunung berapi Sakurajima erupsi pada Minggu (24/7) malam waktu setempat.
Mereka merilis peringatan level paling tinggi terkait letusan Sakurajima.
Prefektur Kagoshima merupakan prefektur yang berada di pesisir Jepang.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, melaporkan sekitar 566 WNI tercatat tinggal di prefektur Kagoshima.
“Segera KBRI Tokyo menghubungi simpul simpul masyarakat WNI di Prefektur Kagoshima. Berdasarkan informasi yang masuk, tidak ada WNI yg terdampak letusan tersebut,” kata Judha melalui keterangan tertulis, dilansir CNN Indonesia, Senin (25/7).
“KBRI juga telah sampaikan imbauan agar para WNI tetap berhati hati atas kemungkinan letusan susulan. Jika mengalami keadaan darurat, segera hubungi hotline KBRI Tokyo di nomor +81 80-3506-8612,” papar Judha menambahkan.
Dikutip AFP, tayangan televisi lokal Jepang menunjukkan Gunung Sakurajima memuntahkan bebatuan api dan kepulan asap pekat hingga sejauh 2,5 kilometer dari kawahnya pada Minggu malam. Gunung api itu dilaporkan mengalami erupsi sekitar pukul 20.00 waktu setempat.
Sementara itu, asap vulkanik membubung hingga setinggi 300 meter dan melebur dengan awan-awan.
Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihiko Isozaki, mengatakan belum ada laporan kerusakan akibat erupsi Gunung Sakurajima.
Izokai menambahkan bahwa Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida telah menginstruksikan pemerintah Jepang ‘untuk bekerja secara erat dengan otoritas daerah untuk memastikan pencegahan kerusakan, seperti melalui evakuasi’.
Pihak berwenang di wilayah itu telah memerintahkan warganya yang ada di distrik Arimura dan sebagian distrik Furusato — yang dihuni sekitar 51 orang — untuk segera mengungsi.
Gunung berapi Sakurajima diketahui sering mengeluarkan asap dan abu. Gunung itu menjadi salah satu situs wisata favorit warga.