apahabar.com, TANJUNG – Meski tidak lagi beroperasi di wilayah Bumi Sarabakawa, PT Pamapersada Nusantara (Pama) terus menggelontorkan dan Corporate Social Responsibilty (CSR) ke Pemkab Tabalong.
CSR yang diberikan untuk pengelolaan Hutan Kota Tanjung Persada hingga tahun 2030 mendatang.
Terkait hal tersebut, Kamis (21/7) kemarin, manajemen PT Pama bersama Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani melakukan penandatangan kerjasama pengelolaan hutan kota tersebut di teras Sekretariat Daerah setempat.
Bupati Anang mengatakan, meski tidak beroperasi lagi di Tabalong tetapi Pama belum lepas melakukan pemeliharaan hutan kota sampai tahun 2030.
“Hal ini karena Pama punya konsep yang jelas tentang hutan kota ini, mungkin pelaksanaan konsep ini belum tuntas sehingga akan dituntaskan mereka,” jelasnya.
Anang bilang setelah Pandemi Covid-19 ini mulai melandai, animo masyarakat untuk mendatangi hutan kota sangat tinggi.
“Untuk itu saya memberikan apresiasi kepada Pama yang terus meningkatkan infrastruktur di sana termasuk sarananya. Ini punya nilai khusus termasuk proklimya,” ucapnya.
Bupati Anang melanjutkan, beberapa hari lalu dirinya mewakili pemerintah daerah menerima penghargaan sebagai salah satu kabupaten terbaik di Indonesia dalam pengelolaan lingkungan hidup untuk kota kecil.
Termasuk sebagai salah satu kepala daerah terbaik dalam pengelolaan lingkungan hidup untuk kota kecil.
“Ini luar biasa bergensi sekali. Kita banyak menerima penghargaan bergengsi akhir-akhir ini,” kata Anang.
“Karenanya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Pama. Lanjutkan saja sepanjang Pama masih bisa berkontribusi,” tandasnya.
Sementara itu, CSR Manager PT Pama, Ono Karno, mengatakan hutan kota tersebut telah pihaknya bina sejak 2011 lalu dan akan dilanjutkan pengelolaannya bersama DLH Tabalong sampai 2030.
“Insyaallah walaupun Pama tidak lagi berada di Tabalong tetapi CSR untuk pengelolaan hutan kota ini akan kita kelola hingga 2030,” bebernya.
Dijelaskan Ono, hutan kota Tanjung Persada di dalamnya ada untuk wisata, untuk edukasi, pengenalan lingkungan dan sebagai sumber carbon offset.
“Hutan kota tersebut banyak mengeluarkan oksigen yang diperlukan oleh kita. Semoga hutan kota seluas 5 hektar itu bisa membantu sebagai paru-parunya Tanjung Tabalong,” pungkasnya.