apahabar.com, BANJARMASIN – Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti buka suara terkait dukungan terhadap dirinya untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Komunitas Pendukung Ibu Susi (Kopi Susi) sebelumnya mendeklarasikan dukungan terhadap Susi Pudjiastuti sebagai calon presiden di Pilpres 2024 nanti.
Kehadiran pemilik Susi Air itu dinilai perlu untuk menangkal polarisasi politik sebagaimana terjadi Pilpres 2019 kemarin.
Kendati begitu, Susi menilai dukungan tersebut bukan gerakan politik, melainkan moral semata.
Ia berdalih tak memiliki ruang untuk maju di Pilpres 2024.
“Untuk saya melihat ini bukan political movement. Karena kalau kita mau political movement, kita nggak ada ruang. Kalau dibilang mereka ini kan partai di dunia maya. Kalau di Pangandaran kita punya partai ikan,” ucap Susi dilansir Detik News, Minggu (3/7).
Menurutnya, pengusungan via partai politik merupakan ketentuan dan tata caranya.
“2024 ini maksud calon kan capres-cawapres. Indonesia kan sudah terbentuk sistem. Sudah terbentuk aturan undang-undang dan cara. Semua tertulis, undang-undang ada juknisnya, ada pelaksanaan, semua ada lembaganya, sudah tertata,” katanya.
Ia mengaku belum memenuhi ketentuan yang berlaku untuk diusung menjadi calon presiden.
Pertama, ia belum memiliki partai pengusung.
“There is no room untuk orang seperti saya, kalau orang politik bilang free riders, untuk masuk ke dalam sistem ini untuk menjadi salah satu calon. Kan tidak mungkin. Harus yang dicalonkan partai. Yang kedua partainya pun harus punya 20 persen suara. Berarti kalau dia 1 tidak kuat, harus koalisi,” jelasnya.
Susi menambahkan dirinya mesti realistis. Pencalonan presiden bukan hanya perlu memiliki pendukung di dunia maya, tapi juga memerlukan partai pengusung.
“Ya kita harus rasional dong, harus realistis, kan tidak mungkin partai dunia maya, tidak punya threshold. Tidak punya apa-apa dalam dunia nyata. Mau nyalonin presiden ya tidak mungkin,” pungkasnya.
Sebelumnya, Amri, perwakilan komunitas membacakan deklarasi dukungan di depan Susi Pudjiastuti.
Amri menilai kehadiran Susi Pudjiastuti diperlukan untuk menangkal polarisasi politik.
“Kami bertekad mengawal dan menerapkan moral movement yang telah disampaikan Ibu Susi dalam bentuk nyata yaitu jangan ada lagi polarisasi, katakan tidak pada korupsi, tenggelamkan oligarki, Indonesia untuk Indonesia,” kata Amri, Minggu (3/7).
Ia kemudian mendeklarasikan Susi Pudjiastuti sebagai salah satu pemimpin di masa mendatang.