apahabar.com, JAKARTA– Kabupaten Dharmasraya menampilkan Tarian Maondang di Apkasi Otonomi Expo. Tarian yang menceritakan proses membuat rendang.
Dehan, seorang penari menceritakan, tarian ini menggambarkan proses membuat Rendang Paku atau Rendang Pakis.
Rendang Pakis adalah makanan khas Kabupaten Dharmasraya.
Menurut Dehan, pembuatan rendang menjadi inspirasi dalam tarian ini.
“Alat alat pembuatannya (rendang) kami jadikan sebagai properti tarian, seperti pakis, sampai dengan alat alat masak,” ungkap Dehan.
Selain tarian khas Dharmasraya, tarian ini sudah terdaftar di Warisan Budata Tak Berbentuk Indonesia (WBTB).
Yuni selaku Pamong Budaya Bagian Kesenian Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dharmasraya ikut mengomentari tarian ini.
Penampilan para penari Maondang di Apkasi Expo 2022 merupakan Program Binaan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
Yuni berharap, tampilnya Tarian Maondang dapat memperkenalkan seni budaya Kabupaten Dharmasraya.
“Terutama makanan rendang pakis yang merupakan esensi dari tarian tersebut,” tutur Yuni.
Tarian Maondang biasanya ditampilkan dalam acara-acara kesenian atau pameran-pameran besar di daerah tersebut.
Sementara itu, Pariyanto Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dhamasraya mengungkapkan, pihaknya akan memberikan dukungan penuh kepada tarian ini.
“Kita sangat mensupport rencana pemerintah daerah termasuk juga untuk menampilkan tarian ini,” ujar Pariyanto.
Tarian ini adalah budaya bangsa dan harus kita dukung karena tarian ini juga menjadi daya tarik tersendiri.
Pariyanto yang juga Wakil Ketua Umum Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) menyatakan Tarian Maondang rutin tampil setiap tahun di Apkasi Expo.
“Penari yang tampil (di Apkasi Expo) antara 7 hingga 8 orang,” kata Pariyanto.