apahabar.com, JAKARTA - Mario Dandy Satriyo disebut telah menjalani hubungan dengan AG selama sebulan. Bahkan Mario terlebih dahulu mengenal David dibandingkan kekasihnya, AG.
Hal ini tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Mario Dandy.
Baca Juga: Rekonstruksi Kasus Mario Dandy Digelar Hari Ini!
"AG sama klien saya (Mario) itu pengakuan di BAP, jadi pada saat kejadian itu dia baru pacaran sekitar satu bulan," kata Basri, Jumat (10/3).
Baca Juga: Cerita APA Picu Mario Dandy Aniaya David?
Ia mengeklaim bahwa Mario telah mengenal David sejak Desember 2022, sebelum Mario berpacaran dengan AG.
"Dia saling kenal itu akhir 2022 Desember," ujar Basri.
Kronologis Penganiayaan
Penganiayaan terhadap David bermula saat Mario Dandy menerima informasi bahwa wanita berinisial A mendapatkan perlakuan tidak baik dari korban sehingga membuat Mario terpancing emosi. Mario kemudian menghubungi tersangka Shane dan diduga melakukan provokasi kepada MDS.
"Tersangka MDS menghubungi tersangka S kemudian S bertanya 'kamu kenapa' akhirnya tersangka MDS menyatakan emosi kemudian tersangka S menjawab 'gua kalau jadi lu pukulin aja itu parah Dan," ungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam.
Baca Juga: Kubu David Pastikan Hadiri Rekonstruksi Kasus Mario Dandy Besok
Selanjutnya, Senin (20/2) Mario, Shane dan A bergerak menuju rumah teman korban menggunakan mobil milik Mario Dandy untuk menemui korban di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Kemudian tersangka S bertanya kepada MDS. 'Dan entar gua ngapain' kemudian tersangka MBS menjawab 'entar lu videoin aja'. Kemudian tersangka S 'ya sudah mana HP lu kemudian tersangka MDS menjawab 'nih hp gua," terangnya.
Setibanya di lokasi, Mario Dandy menyuruh Shane merekam penganiayaan yang akan dilakukannya.
Baca Juga: Polisi Bakal Pertemukan Saksi APA dengan Mario Dandy Cs
"Sesampainya di rumah temannya anak korban D, tersangka S bertanya kepada MDS perannya apa. Lalu, MDS bilangb'lu videoin aja nih pakai HP gua'," katanya.
Selanjutnya, Mario menyuruh korban untuk push up 50 kali akan tetapi korban hanya sanggup push up 20 kali, kemudian korban diminta untuk sikap tobat oleh MDS hingga kemudian terjadilah penganiayaan terhadap korban.
